Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Fakta Baru Korupsi BTS 4G, Mahfud MD Beber Soal 3 Partai Koalisi Diduga Terlibat

Rabu, 24 Mei 2023 19:15

Menkominfo Johnny G Plate (tengah pakai rompi) ditetapkan tersangka

VONIS.ID - Aliran dana korupsi proyek pembangunan menara base transceiver station (BTS) 4G di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), diduga masuk ke rekening tiga partai besar koalisi pemerintah.

Jika Johnny G Plate punya nyali, bukan tidak mungkin elite partai yang terdapat di kubu pemerintahan juga dapat terseret.

Partai Gerindra, PDI Perjuangan dan Partai NasDem, menjadi tiga partai yang diduga ikut merasakan aliran dana kasus korupsi proyek pembangunan menara BTS 4G.

Plt Menkominfo Mahfud MD menyatakan, ia tidak akan menggunakan jabatannya untuk mengintervensi proses hukum dugaan korupsi pembangunan menara BTS 4G. 

Ya, Mahfud telah mendapatkan informasi bahwa aliran dana dugaan korupsi pembangunan menara itu mengalir ke tiga partai politik. 

“Saya dapat informasi itu dan saya sudah lapor ke presiden, saya tidak akan masuk ke urusan politik. Ini hukum murni, biar hukum yang menentukan itu," tutur Mahfud MD.

Mahfud mengatakan, pendalaman atau penyelidikan kasus dugaan korupsi pembangunan menara BTS 4G itu berada dalam koridor aparat penegak hukum . 

Ia mempersilakan Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mendalami dugaan itu. 

Mahfud menganggap informasi tersebut sebagai gosip politik. 

“Ini pembuktiannya akan rumit dan mungkin menimbulkan kemelut politik," tuturnya.

Sementara itu, Kejaksaan Agung masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus korupsi pembangunan menara BTS 4G.

Johnny G Plate disebut sempat meminta dana sebesar Rp 500 juta per bulan kepada anak buahnya, Direktur Utama Bakti Kominfo Anang Achmad Latif. 

Kepada penyidik Anang mengaku pernah mendatangi ruangan Plate di lantai 7 Gedung Kominfo, Jakarta, pada sekitar awal tahun 2021. 

Dia mengatakan di akhir pertemuan tersebut, Plate bertanya apakah Kepala Bagian Tata Usaha Kominfo Happy Endah Palupy sudah menyampaikan "sesuatu".

Anang yang juga telah berstatus sebagai tersangka dalam kasus ini lantas bertanya mengenai apa.

Selanjutnya Plate mengatakan tentang dana operasional tim pendukung menteri.

“Sebesar Rp 500 juta setiap bulan untuk anak-anak kantor. Nanti Happy akan ngomong sama kamu" ujar Anang menirukan perkataan Plate.

Bahkan, ketika Anang kembali bertemu dengan politikus Partai NasDem tersebut pada Februari 2021 di ruangan menteri. 

Johnny G Plate, kembali menanyakan soal uang operasional tim pendukung menteri.

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh sempat menyinggung dugaan penerimaan Rp 500 juta saat konferensi pers menanggapi penetapan tersangka terhadap sekretaris jenderal partainya itu. Dia mengatakan akan menerapkan asas praduga tak bersalah.

"Ada pengakuan (minta setoran) Rp 500 juta, kerugian (keuangan negara) Rp 8 triliun. Kalau nggak ada bukti, kami masih menerapkan asas praduga tak bersalah," ungkap Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

Di sisi lain, Johnny G Plate dan tersangka lainnya bakal dimiskinkan, dengan menyita barang berharga, serta memblokir rekening bank.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK menyatakan telah memblokir banyak rekening terkait kasus korupsi proyek pembangunan BTS 4G milik Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Bakti Kominfo. 

PPATK menyebut rekening tersebut dimiliki oleh beberapa pihak yang diduga terkait dengan kasus ini.

Pemblokiran dilakukan untuk memudahkan proses analisis.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal