Sabtu, 23 November 2024

Nasional

Fokus Pencarian Pilot Susi Air, Panglima TNI Ungkap Lokasinya Sudah Terdeteksi

Kamis, 9 Februari 2023 11:51

KOLASE - Kolase foto pilot Susi Air dan potret pesawat/ Kolase by pojoknegeri.com

VONIS.ID - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono mengungkapkan fakta baru terkait pembakaran pesawat Susi Air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

Pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY itu sebenarnya telah dilarang untuk mendarat di Bandara Paro.

Namun, kata Yudo, pihak Susi Air memaksa mendarat di Bandara Paro.

"Saya enggak tahu di situ rute-nya Susi Air yang dipiloti oleh yang dari Selandia Baru itu ya. Mungkin itu udah rute penerbangan mereka," kata Yudo di sela-sela Rapim TNI-Polri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023), dilansir dari Kompas.com.

"Sebenarnya dari awal udah kami larang waktu itu untuk melaksanakan terbang, ternyata mereka memaksakan, ternyata daerah situ banyak rawannya," ujar Yudo.

Yudo mengakui, Paro awalnya merupakan daerah yang aman.

Itu sebabnya, kata dia, aparat TNI-Polri yang berjaga sedikit.

"Memang aparat TNI-Polri di situ sangat kecil," kata Yudo.

Dengan adanya kasus Susi Air ini, Yudo mengatakan bahwa ada penebalan personel di sana.

"Sudah kami kirim sekarang pasukan untuk penebalan, sekalian evakuasi tadi juga, untuk mengamankan khususnya di distrik Paro," ujar Yudo.

Pesawat Susi Air itu hilang kontak sesaat usai mendarat di Bandara Paro, Selasa (7/2/2023).

Representative Susi Air Donal Fariz menjelaskan, awalnya pesawat itu hilang kontak pada pukul 06.17 WIT.

Lalu, pesawat itu dilaporkan terbakar.

Yudo menyebutkan, pilot Susi Air itu, Philips Mark Methrtens (37), telah terdeteksi.

"Belum (ditemukan), tapi sudah terdeteksi. Makanya tadi sudah kami evakuasi 15 (pekerja bangunan puskemas), prioritasnya sekarang ini untuk mencari pilotnya," ujar Yudo.

Adapun 15 pekerja yang dimaksud Yudo itu awalnya membangun puskesmas di Paro.

KKB Papua mencurigai mereka sebagai anggota TNI dan BIN, pada Sabtu (4/2/2023).

Para pekerja lalu kabur.

Kemudian, pada Selasa (7/2/2023), datang pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY yang dipiloti Philips dan ditumpangi lima orang, tiba di Bandara Paro.

KKB kemudian membakar pesawat itu.

Kata Yudo, pilot dan lima penumpang kabur menyelamatkan diri ke arah yang berbeda.

"Iya, lain (pilot dan penumpang terpisah)," kata Yudo.

Kini, lanjut Yudo, lima penumpang pesawat itu telah kembali ke rumah masing-masing karena warga setempat atau orang asli Papua (OAP).

Sementara 15 pekerja dievakuasi ke Timika.

"Untuk penumpang saat ini semuanya sudah bisa diamankan, sudah dievakuasi. Enggak ada (penyanderaan)," ujar Yudo.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal