"Ini mencakup kemampuan untuk mengelola orang, memimpin tim, mengambil keputusan strategis, dan berkomunikasi secara efektif," kata Sunggono.
Sedangkan evaluasi potensi, lanjut Sunggono, berfungsi dalam menganalisis potensi pengembangan calon untuk jabatan yang akan diduduki.
Assesment dapat membantu dalam mengidentifikasi calon yang memiliki kapasitas untuk berkembang dan menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan lingkungan organisasi. Penilaian kemampuan manajerial dan strategis, seperti mengukur kemampuan calon dalam merencanakan, mengatur, dan melaksanakan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi dalam konteks jabatan pimpinan tinggi.
Melalui Assesment center, kata Sunggono, proses seleksi dapat menjadi lebih objektif, komprehensif, dan membantu memastikan bahwa calon yang terpilih memiliki kemampuan, kompetensi, dan kepribadian yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tuntutan jabatan pimpinan tinggi pratama.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi yang tulus kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam seleksi terbuka ini. Keberanian dan komitmen yang ditunjukkan dalam menghadapi berbagai tantangan di Assesment Center ini sangat saya hargai," jelas Sunggono.
Assesment Center menjadi momen penting bagi para peserta untuk menunjukkan potensi, kemampuan, dan kompetensi yang dimiliki.
Melalui berbagai tes dan simulasi situasi, diharapkan setiap peserta dapat menunjukkan kemampuan terbaik peserta dalam berbagai aspek yang relevan dengan jabatan yang ditawarkan.
Dalam pelaksanaan Seleksi Terbuka JPT Pratama tahun 2024, para peserta juga diuji kemampuan mengaji.
"Tentu mengaji dalam arti luas, bukan hanya yang beragama muslim tetapi yang non muslim pun akan mengaji sesuai dengan kitab suci masing-masing," ucap Sunggono.