Kontak tembak yang berlangsung sekitar pukul 18.15 Wita tersebut menewaskan dua orang anggota MIT.
Salah satunya Ali Kalora dan satu seorang anggota MIT lainnya yang bernama Jaka Ramadhan.
Kabar tewasnya Ali Kalora dikonfirmasi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD melalui akun Twitternya.
"Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Ali Kalora yang pernah menggegerkan karena menyembelih banyak warga dengan sadis di Sulteng, setelah buron hampir setahun, hari ini ditembak mati oleh Densus AT/88. Ia ditembak bersama seorang anak buahnya. Masyarakat harap tenang," tulis @mohmahfudmd, Sabtu (18/9/2021).
3. Ali Kalora Pemimpin Kelompok MIT
Ali Kalora adalah salah satu pengikut pimpinan MIT bernama Abu Wardah Asy Ayarqi alias Santoso.
Ia menjadi pengikut Santoso sejak 2011.
Karena kedekatannya dengan Santoso, Ali Kalora didapuk menjadi salah satu petinggi MIT menggantikan Daeng Koro yang tewas pada 2015.
Tak cuma itu, Ali sangat mengenal medan gerilya MIT karena daerah itu merupakan tanah kelahirannya.
Kemudian Santoso tewas dalam kontak senjata di Pegunungan Poso, Sulawesi Tengah pada 18 Juli 2016.
Tak lama kemudian, petinggi MIT lainnya yang bernama Muhammad Basri tertangkap bersama istrinya pada 14 September 2016.
Usai tertangkapnya Basri, kabar soal MIT sempat hilang.