Selain terkendala masalah kepercayaan warga sekitar, tim BKSDA dan aparat setempat juga kesulitan di masalah biaya. Apabila harus selalu melakukan evakuasi pada setiap buaya muara yang terlihat di sekitar kawasan wisata labuan cermin.
"Melakukan evakuasi juga memerlukan biayanya cukup besar, ini lah yang masih kami pertimbangkan," sambungnya.
Sementara itu, meski adanya buaya di lokasi labuan cermin, pihak pengelola masih tetap membuka wisata itu bagi para pengunjung.
"Pengelola sudah lebih dahulu melakukan pengecekan paling sedikit setengah jam di tempat pemandian untuk memastikan steril dari hewan buas seperti buaya," terang Malik.
Ke depannya, pihak terkait akan menambah plang peringatan sebagai bentuk antisipasi selain menangkap buaya muara yang masih banyak berkeliaran.
"Sudah kami berikan arahan untuk menambah spanduk imbauan agar pengunjung dapat lebih memperhatikan keselamatan," pungkasnya.
(redaksi)