Minggu, 24 November 2024

Cerita Tatang, Sosok Viral Sebar Amplop ke Beberapa RW tapi Gagal Jadi Ketua LPM

Kamis, 1 Desember 2022 16:58

TANGKAPAN LAYAR - Tangkapan layar video viral di media sosial/ Foto: IST

VONIS.ID -  Sosok Tatang Johari viral belakangan ini di media sosial. 

Hal itu usai adanya video beredar dengan narasi seorang calon ketua lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) Kelurahan Bedahan, Sawangan, Depok, meminta amplop berisi uang yang sudah diberikannya dikembalikan.

Di video tersebut, pria yang mengatasnamakan dirinya Tatang Johari terlihat marah, setelah gagal menjadi ketua LPM Kelurahan Bedahan.

Tatang marah, karena ia sudah memberikan uang kepada sejumlah Ketua RW senilai Rp 1 juta agar memilihnya menjadi Ketua LPM Kelurahan Bedahan.

Akan tetapi, Tatang hanya memperoleh dua suara dalam dalam pemilihan ketua LPM yang digelar serantak pada Minggu (27/11/2022).

Kerena itu, ia merasa dikecewakan oleh para ketua RW tersebut sehingga meminta uang itu dikembalikan.

"Saya sudah menyebar amplop ke beberapa RW tapi suara saya cuma dua biji. Akhirnya saya kencengin, saya kasih syok terapi tapi itikad baik dan minta maaf tidak ada," kata Tatang dikutip dalam video tersebut.

"Beliau (para RW) menerima amplop saya, satu amplop sejuta, tapi itikad baik tidak ada. Ada orang yang mengantar amplop karena segan ketemu," kata Tatang.

Informasi dihimpun, dalam pemilihan ketua LPM di Kelurahan Bedahan, dimenangkan oleh Rizal Antoni, dengan memperoleh 23 suara, sedangkan Tatang Johari hanya memperoleh dua suara.

Sementara itu, dikutip dari Detik.com, Tatang Jauhari mengakui dirinya memang menggunakan uang agar terpilih sebagai Ketua LMP Sawangan.

"Dari awal saya tidak mau pakai uang. Saya tidak pakai uang awalnya, ini pencalonan yang kedua kalinya saya. 3 tahun yang lalu saya murni," kata Tatang kepada wartawan di Sawangan, Depok, Kamis (30/11/2022).

Tatang Jauhari mengaku dirinya menggunakan uang agar konsituen memilihnya. Sebab, menurutnya, calon yang lain juga menggunakan uang.

"Karena semuanya pakai uang bukan saya doang. Iya saya lakukan," imbuhnya.

Tatang mengungkapkan dirinya menyogok pemilih Rp 1 juta per orang. Melihat kekalahannya, Tatang menduga calon lain memberikan uang yang lebih daripada dirinya.

"Uang 1 juta ini dikhianati, berarti ada yang lebih dari angkanya itu. Begitu maksudnya," katanya.

Tatang kemudian memperlihatkan daftar nama-nama ketua RW yang sudah diberinya uang. Beberapa di antaranya sudah mengembalikan uangnya.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal