VONIS.ID – Kasus demam berdarah dengue (DBD) kembali mendapat perhatian dari para wakil rakyat, khususnya DPRD Samarinda.
Sosialiasi dan imbauan tanpa henti dilontarkan oleh para wakil rakyat.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti mengimbau masyarakat untuk terus mengubah pola hidup yang lebih sehat.
Sebab, kebiasaan masyarakat bisa menjadi hal yang lebih sukar ditangani, dibanding mengobati DBD.
Sekalipun sosialisasi yang dilakukan sudah tepat, namun tidak akan efektif tanpa peran serta dari masyarakat.
“Sudah saatnya masyarakat juga menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi saat ini sudah memasuki musim pancaroba,” ujarnya belum lama ini.
Untuk menekan angka DBD Kota Samarinda, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Samarinda pun sudah rutin melakukan imbauan, termasuk penyuluhan 3M Plus yaitu menutup, menguras, menyingkirkan atau mendaur ulang serta plus seperti, menaburkan bubuk larvasida, menggunakan obat nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk dan lainya.
“Sebagai contoh, di lingkungan saya sendiri banyak tempat yang menjadi potensi sebagai wadah jentik (nyamuk),” ungkap Puji.
Menurut Puji, masyarakat belum menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, termasuk menjaga kebersihan kamar mandi, dan penampungan air bersih yang kurang diperhatikan kondisi airnya.
“Diimbau tapi kebiasaan masyarakat tidak berubah ya susah. Saya lihat programnya mereka sudah jelas ya, dari kementerian juga sudah jelas untuk menghimbau,” terangnya.
Unutk diketahui kasus DBD Tercatat di Kalimantan Timur (Kaltim) telah terjadi 1.2999 kasus DBD dengan 9 kasus kematian.
(Advertorial)