VONIS.ID - Investor yang berinvestasi di Samarinda diminta tak membedakan gaji Tenaga Kerja Asing (TKA) dengan karyawan lokal.
Terkecuali TKA yang didatangkan memiliki keahlian khusus.
Demikian ditegaskan Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Joni Sinatra Ginting.
Cara ini ditempuh demi mencegah terjadinya kecemburuan yang bisa berakibat perselisihan antara TKA dan karyawan lokal.
Joni Sinatra Ginting mengatakan tugas keimigrasian harus lebih aktif untuk menyelaraskan data-data tenaga asing yang akan bekerja di Kaltim.
"Kecuali ada kekhususan atau TKA memiliki keahlian yang jauh dari masyarakat kita maka itu boleh.
Tapi kalau misalnya sama di level menengah dan kondisi pekerjaan sama, tapi hasil berbeda maka itu pasti akan menimbulkan gejolak," ujarnya.
Untuk itu, sebagai perwakilan masyarakat Samarinda, mengingatkan investor di Samarinda agar sebaiknya tidak ada diskriminasi pendapatan terhadap TKA dan pekerja lokal.
"Ini juga agar tidak terjadi kasus terhadap TKA. Kalau masalah mereka mendata semuanya tidak bisa kelihatan besarnya, 'kan pasti akan di Jakarta.
Tapi keimigrasian juga harus proaktif dan lebih spesifikasi soal data TKA," pungkasnya. (*)