Sebab selain kekerasan fisik anak yang mengalami kekerasan, khususnya seksual baik dari orang terdekat akan merasa sedih, trauma berkepanjangan dan kecewa.
“Seharusnya dia (Orang terdekat) berfikir, karena perempuan dan anak itu adalah amanah dari tuhan. Tapi kok tega dia melakukan kekerasan,” tutur Sani.
DPRD juga bekerjasama dengan UPTD PPA, kecamatan, kelurahan, polsek, Satpol PP serta tim pemantau dan peduli kekerasan perempuan dan anak di Samarinda.
Sani juga i mengingatkan kepada seluruh orang tua dan keluarga untuk menjaga anak dari segala bentuk kekerasan.
“Jadi secara tegas saya berkata STOP untuk kekerasan perempuan dan anak,” pungkasnya. (*)