Sayangnya belum diketahui.
Baik DPMPTSP maupun Dinas ESDM Kaltim, mengaku belum memiliki data adanya kandungan nikel di tanah Kaltim.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Puguh Harjanto mengatakan bahwa bahan baku yang akan diproduksi di kedua smelter tersebut akan didatangkan dari Sulawesi.
"Smelter di Kaltim, bahan bakunya dari project yang kami kawal dari Sulawesi. Di Kaltim produksinya saja, kalau bahan baku dari Sulawesi," ungkap Puguh, Rabu (3/2/2022).
Jika di Kaltim, belum terdata atau terpetakan kandungan nikelnya, Lalu kenapa investor meronggoh kantong hingga puluhan triliun membangun smelter di Kaltim.
Puguh menjelaskan, ada hitung-hitungan yang dilakukan pihak investor, terkait pembiayaan proyeknya.
Menurut Paguh pembangunan smelter di Kaltim jauh lebih irit meskipun bahan baku nikelnya berasal dari Sulawesi.