Tapi karena kondisi sedang gelap gulita, peluru malah mengenai WNI yang berada di sana.
Salah satunya mengenai Basri hingga nyawanya melayang.
"Secara ini gelap, ditembak, terkenalah mereka semua itu. Dan untuk yang meninggal, itu adalah anak buah kapal. Kita duga itu adalah nakhodanya dari kapal. Bukan PMI," ujar Atase Polri di KBRI Malaysia, Kombes Pol Juliarman Eka Putra Pasaribu.
WNI-WNI tersebut mengaku tak melakukan perlawanan ke aparat Malaysia.
Selain Basri, 4 orang lainnya terluka.
Para korban mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit Serdang.
Korban bernama Herry Abimanyu dan Mohammad Zaki sudah keluar dari rumah sakit.
Sementara korban atas nama Aban dan Muhammad Hanafiah masih dirawat.
Sampai saat ini, Aban masih dalam keadaan koma.
Sementara, jenazah Basri sudah dipulangkan ke Riau pada Rabu (29/1), sekitar pukul 16.00 WIB.
Penembakan ini tentu mendapatkan reaksi keras dari Pemerintah Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto mendorong agar kasus ini diinvestigasi.
"Tapi sekali lagi saya ingatkan bahwa jangan mau ikut-ikut dalam kegiatan ilegal. Kalau nyelundup ke negara asing, risikonya negara asing akan bertindak," ujar Prabowo beberapa waktu yang lalu.
Saat berkunjung ke Malaysia tempo hari, Prabowo juga membicarakan kasus ini dengan Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim.
Namun, ia tak merinci bagaimana respons Anwar Ibrahim.
Christina Aryani selaku Wakil Menteri P2MI yakin betul ada pihak-pihak yang mengoperasikan jasa antar jemput dengan kapal.