Fadli memaparkan, sebenarnya pada awalnya kejadian itu tidak disebut sebagai penculikan, tetapi penangkapan.
Sebab, ada sejumlah aktivis yang diduga membuat bom di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
Bom itu meledak pada 18 Januari 1998.
Tim Mawar pun bergerak menyusun rencana penangkapan terhadap sejumlah aktivis yang diduga terlibat dalam bom yang meledak secara tidak sengaja itu.
Adapun sembilan aktivis ditangkap oleh Tim Mawar terkait bom tersebut.
Namun, sembilan aktivis itu 'dikembalikan'.
Sementara itu, ada 13 aktivis lain yang hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya.
Lalu, Fadli juga menegaskan bahwa Prabowo tidak terlibat dalam kerusuhan Mei 1998.
Dia menyatakan tidak terlibatnya Prabowo sudah terang.