Senin, 25 November 2024

Kaltim Update

Journalist Touring to Kubar, Melihat Langsung Rusaknya Jalan Trans Kalimantan (Part 1)

Senin, 31 Januari 2022 21:5

KONDISI JALAN - Jalur Trans Kaltim, Kutai Kartanegara - Kutai Barat tepatnya di dekat Simpang Kalteng, Kecamatan Bentian Besar yang mengalami kelongsoran dan mengancam pengguna jalan/ VONIS.ID

Bahkan di titik jalan itu, rombongan sempat menyaksikan bagaimana perjuangan pick-up bermuatan hasil sungai melintasi jalan rusak parah yang juga licin.

Menurut warga sekitar bernama Een, pada Juli 2021 kemarin sempat ada beberapa pekerja konstruksi yang berkunjung dan mengatakan akan dilakukan perbaikan. 

"Tapi tidak tahu dari mana. Katanya akan ada perbaikan jadi dilakukan pengupasan (jalan), tapi kenyataannya tidak ada sampai sekarang (Jumat lalu)," kata Een, yang merupakan warga RT 41.

Selain itu, Een yang juga berprofesi sebagai mekanik sebuah bengkel motor itu juga mengatakan, kondisi jalan yang semakin parah disebabkan oleh ambrolnya gorong-gorong sehingga air meluap ke badan jalan utama. 

"Sebelum ada pengupasan itu air di gorong-gorong lancar saja, tidak meluap seperti itu," tambahnya. 

Kepada rombongan awak media, EEn juga berpesan agar lebih berhati-hati di jalur selanjutnya. Karena keadaan jalan akan semakin parah dan terus berlangsung hingga memasuki wilayah Kabupaten Kutai Barat

"Nanti di depan itu juga banyak jalan rusak bahkan lebih parah," imbaunya.

Hari pun beranjak gelap. Rombongan yang penasaran dengan kondisi jalur di depan pun kembali melanjutkan perjalanan yang mana memang terasa lebih berat dan berbahaya, karena harus berpapasan dan beriringan dengan konvoi truk bermuatan sawit, batu bara dan juga kayu.

Apa yang kami saksikan di jalur Trans Kaltim yang sudah memasuki wilayah Kubar itu cukup membuat kami tersentak, dimana "raja jalanan" itu bebas hilir mudik melintas. Sehingga kami pun berkeyakinan fakta yang kami lihat itu adalah penyebab hancurnya Jalan Nasional yang menghubungkan dua kabupaten itu.

Dalam wawancara kami dengan beberapa pemilik warung di Jalan Trans Kaltim dari Kecamatan Bongan, hingga Kecamatan Muara Lawa (simpang Kalteng), Kabupaten Kutai Barat diketahui bahwa hauling kendaraan bermuatan sawit, batu bara, dan kayu hampir 85 persen bersumber dari aktivitas ilegal yang tersembunyi dibalik lebatnya hutan. Sayang warga menyebut kegiatan merusak alam dan infrastruktur itu tak pernah tersentuh hukum.

Kerusakan demi kerusakan jalan terus dirasakan terutama ketika kami berada di kawasan KEM Baru. Meski terlihat ada upaya perbaikan jalan, berupa pengecoran semenisasi, namun kondisi itu terlihat seperti setengah hati.


KONDISI JALAN - Kawasan Kem Baru, Muara Tae di jalur Trans Kaltim, Kutai Kartanegara - Kutai Barat yang mulai mendapat perbaikan semenisasi meski terlihat masih setengah-setengah/ Foto: VONIS.ID

Di luar kondisi jalan berlubang yang ambles karena menjadi perlintasan kendaraan bermuatan besar, kondisi serupa pun kembali dirasa saat rombongan awak media melakukan perjalanan pulang ke Samarinda pada Minggu 23 Januari 2022 kemarin. Rombongan kala itu mendapati abrasi lapisan tanah jalan yang tak jauh dari Simpang Kalteng, Kecamatan Bentian Besar.

Kondisi jalan yang mengalami abrasi itu diperkirakan  sepajang 12 meter dengan jarak longsoran tanah sekira 70 meter ke arah aliran Sungai Bentian Besar. Tentunya kondisi itu sangat mengancam keselamatan pengguna jalan khususnya mereka yang melintas pada malam hari.

Selain tak terlihat karena sama sekali tidak ada penerangan, posisi abrasi terjadi persis di jalan menikung dari arah Kubar ke Samarinda maupun sebaliknya.

Tak tampak penanganan khusus kecuali hanya bentang pita proyek sebagai penanda bahaya, yang pastinya tidak akan mampu mencegah ancaman titik Jalan Trans Kaltim itu akan terputus jika tidak segera diperbaiki.


JALAN AMBLAS - Jalur Trans Kaltim, Kutai Kartanegara - Kutai Barat tepatnya di dekat Simpang Kalteng, Kecamatan Bentian Besar yang mengalami kelongsoran dan mengancam pengguna jalan/ Foto: VONIS.ID

Kembali di hari pertama perjalanan, rombongan pun akhirnya tiba di Kecamatan Barong Tongkok pusat pemerintahan Kabupaten Kubar yang memiliki semboyan Tanaa Purai Ngeriman (Tanah Subur Makmur Melimpah Ruah), dengan waktu tempuh sekira 12 jam perjalanan menggunakan motor. 

Hancurnya ruas Jalan Trans Kaltim menuju Kubar itu pun tentu sangat disayangkan oleh mantan orang nomor satunya, yakni Ismael Tomas, yang kini duduk di kursi parlemen DPR RI.

Kepada rombongan awak media, Ismael sedikit bercerita bagaimana dulu dirinya menjaga agar jalan poros sebagai penggerak perekonomian di tanah kelahirannya itu tetap layak dilalui.

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal