"73 persen kasus malaria berada di perbatasan kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, dan Kutai Barat," lanjutnya.
Setyo mengatakan dalam penangana kasus penyakit malaria mengalami banyak kendala.
Salah satu kendalanya yakni screening malaria hingga saat ini belum berjalan maksimal.
"Kami berupaya memfasilitasi kegiatan screening malaria bagi pekerja yang datang ke wilayah endemis, serta masuk dan keluar hutan," ujarnya
Disamping itu, saat ini posko malaria hutan belum berjalan maksimal. Hal ini disebabkan sumber daya yang belum memadai.
"Membantu dalam hal penyediaan alat deteksi malaria cepat (RDT) dan obat-obatan," pungkas Setyo. (ADV/ Kominfo Kaltim)