VONIS.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua kembali buat ulah, kali ini tiga orang yang berprofesi sebagai tukang ojek tewas dibunuh kelompok teroris tersebut.
Bahkan, video pembunuhan tiga orang tukang ojek itu tersebar dan viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, terlihat korban mengenakan jaket warna merah muda sedang ditodong senjata laras panjang, kapak, parang, dan belati, sekujur tubuh korban juga berlumuran darah.
Tampak korban meminta ampun hingga menyembah agar dirinya tak dianiaya, sedangkan korban lainnya terlihat dianiaya menggunakan senjata tajam.
Dalam video lainnya, terekam korban sudah tak bernyawa dengan mengenakan mantel dan helm.
Anggota KKB Papua kemudian mengatakan bahwa korban merupakan anggota badan intelijen nasional yang bertugas memata-matai keberadaan kelompoknya.
"Video ini kami buat untuk dan publikasi untuk nasional dan internasional. Selamat menyaksikan," terdengar suara pria dalam video tersebut.
Sementara dalam video lainnya, KKB Papua membentangkan bendera bintang kejora di atas jenazah korban.
"Tiga orang ini bukan tukang ojek. Tetapi tiga intel Polri. Jadi kepada Jokowi setop masukkan tukang ojek, tukang bakso atau pedagang ke sini. Kami siap eksekusi," ujar seorang pria dalam video, dilansir dari detik.
Sementara itu, Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito membenarkan video yang beredar, namun membantah tudingan korban merupakan anggota intelijen.
"Video yang beredar itu sangat tidak manusiawi. Mereka sangat bejat. Saya tegaskan ketiga korban itu adalah masyarakat sipil," ujar Cahyo, Senin (12/12/2022).
Cahyo menegaskan apa yang dituding kelompok KKB Papua merupakan bagian dari pembenaran atas perbuatan mereka.
Menurutnya, pola seperti itu kerap dilalukan ketika membunuh.
"Semua orang tau lah. Setiap mereka membunuh masyarakat sipil selalu katakan itu anggota TNI, Polri atau dikatakan intel yang menyamar. Itu biasa mereka katakan ketika membunuh di Puncak, Intan Jaya atau daerah lain. Itu hanya sebuah pembenaran atas perbuatan bejat yang mereka lakukan," tegasnya.
Untuk diketahui, video yang beredar terkait peristiwa tewasnya tiga orang tukang ojek akibat ulah KKB Papua.
Ketiga tukang ojek itu tewas dianiaya dan ditembak di Pangkalan Kali Digoel, Distrik Oksem, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (5/12).
Ketiga korban merupakan warga Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang mengadu nasib ke Pegunungan Bintang dengan berprofesi sebagai tukang ojek.
"Ketika tukang ojek yang tewas adalah La Usu (25), Amanzani (42) dan La Ati. Peristiwa penyerangan itu bermula saat para tukang ojek menunggu penumpang," ungkap Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sunarkito, Selasa (6/12).
(redaksi)