Jumat, 22 November 2024

Kondisi Jembatan Mahakam Pascaditabrak Kapal Tongkang Pengangkut Batu Bara

Minggu, 25 Desember 2022 21:52

ILUSTRASI - Kapal tongkang yang menabrak pilar Jembatan Mahakam.

VONIS.ID - Tim gabungan terdiri dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN), Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN), Satuan Polairud Polresta Samarinda, dan Dinas PUPR Kaltim, melakukan pemeriksaan visual terhadap kondisi Jembatan Mahakam.

Pemeriksaan visual itu sebagai tindak lanjut insiden tertabraknya pondasi Jembatan Mahakam, oleh Kapal Tongkang Apol 3017 yang ditarik oleh Tugboat TB Mitra Anugerah 1, Jumat (23/12/2022) kemarin.

Hasil investigasi visual, struktur pondasi dan struktur jembatan masih dalam keadaan baik.

Meski begitu, tim gabungan akan melakukan investigasi mendalam terhadap kondisi Jembatan Mahakam usai insiden tabrakan tersebut.

"Untuk itu masyarakat tidak perlu khawatir dan sementara tim terus melakukan pemeriksaan lebih mendalam," kata Muhammad Faisal, Kepala Diskominfo Kaltim, dalam rilis resminya Minggu (25/12/2022).

Hasil pengamatan visual, tim menemukan kerusakan pada pilecap pier 3 akibat tabrakan keras kapal ponton.

Untuk itu diperlukan investigasi untuk melihat struktur dalam jembatan.

"Jika ada hal-hal yang mengkhawatirkan, akan diumumkan lagi kemudian," sebutnya.

Adapun kronologi kejadian, disebutkan bahwa Tugboat TB Mitra Anugerah 1 yang menarik Tongkang Apol 3017, melintas di Sungai Mahakam sekitar pukul 07.25 pagi. 

Saat mendekati Jembatan Mahakam, mesin tugboat tiba-tiba tidak dapat menggerakkan kapal dan terjadi hilang kendali. Karena arus sungai yang deras, tongkang lalu hanyut dan menabrak pilecap pier 3 sisi hulu Jembatan Mahakam

Tubrukan itu sempat menyebabkan goyangan keras pada bangunan atas jembatan. 

Sementara pada elemen pilecap pier 3 menyebabkan kerusakan dengan dimensi sepanjang 1,5 - 2,3 meter. Lebar variatif antara 0,4 - 0,5 meter dan total panjang akibat gesekan mencapai 5 meter. 

Penanganan yang akan dilakukan di antaranya adalah, menangani kerusakan pada baja tulangan yang telah terekspos. 

Melakukan perbaikan dengan menggunakan grouting pada area yant mengalami kerusakan, dengan melakukan penguatan FRP/concrete jacketing pada area yang rusak. 

Serta melakukan evaluasi pada bagian yang mengalami kerusakan dengan mendapatkan kondisi dan perilaku pier pasca perbaikan. 

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal