Dalam perkara ini, tiga orang ditetapkan sebagai tersangka, di antaranya dua Aparatur Sipil Negara (ASN) dan satu dari pihak swasta.
Sementara itu, Partai NasDem mengatakan KPK mengada-ada karena mengusut kembali dugaan korupsi pengadaan software untuk mengawasi kondisi TKI di luar negeri.
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau akrab disapa Gus Choi, mengingatkan KPK jangan menjadi alat politik di tahun politik.
Gus Choi mengaku heran tiba-tiba kasus tersebut diusut saat Cak Imin mau deklarasi cawapres.
Dia meminta KPK bisa menjalankan tugasnya dengan benar dan sesuai tupoksi penegakkan hukum.
"KPK ini alat politik atau penegak hukum? KPK jangan main-mainlah," tegas Effendy Choirie.
Di sisi lain, KPK membantah keras telah dijadikan sebagai alat politik.
KPK menegaskan pengusutan perkara dugaan korupsi tersebut telah berjalan lama.
Kasus ini diusut sebelum Cak Imin dideklarasikan menjadi cawapres Anies.
Juru Bicara KPK, Ali Fikri mengatakan pengusutan kasus di Kemnaker dilakukan secara profesional.