VONIS.ID - Kelompok ulama dan Habaib yang mengatasnamakan diri dari organisasi Ahli Sunnah Waljamaah mengadukan kasus Rizieq Shihab dan Munarman ke komisi III DPR pada Senin (6/11).
Diketahui, Rizieq dan Munarman kini tengah menjalani proses hukum di pengadilan.
Sejak kedatangannya dari Arab Saudi, November 2020 lalu, Rizieq terjerat kasus kerumunan di tengah pandemi Covid-19.
Sedangkan Munarman, terjerat kasus dugaan terlibat aksi terorisme.
Kepada Komisi III DPR, perwakilan ulama tersebut menuntut dugaan perlakuan diskriminatif yang diterima Rizieq dan Munarman.
PKS dan PDIP Terlibat Adu Argumen
Namun dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) tersebut, diluar dugaan PKS dan PDIP terlibat adu argumen.
Awalnya, Wakil Ketua Komisi II DPR Aboe Bakar Al-Habsyi dari Fraksi PKS, menyinggung PDIP.
"Kalau saja PKS kursinya bisa seperti PDI, Pak, suaranya berbeda, saya sampaikan saja, tapi suara kami 50, Pak, kita bisa ngomong apa? Ya Pak Johan Budi ya?" kata Aboe Bakar dikutip dari detik.com.
Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP, Johan Budi merespons Aboe Bakar dengan menyebut apa pun bisa disampaikan dalam RDPU.
"Saya kira Habib bisa ngomong apa aja, Pak Habib, ngomong aja nggak apa," tutur Johan Budi.
Lagi-lagi Aboe Bakar menyebut pendapatnya bisa lebih baik jika memiliki suara lebih banyak di DPR.
"Iya jadi kita bisa ambil keputusan lebih gagah dalam tunjukkan suaranya," ucap Aboe Bakar.
Arteria Dahlan Buka Suara
Arteria Dahlan yang ikut rapat lantas mempertanyakan pernyataan Aboe Bakar Al-Habsyi.
Arteria heran dengan maksud Aboe Bakar menyinggung PDIP.
"Sebentar, sebentar ini Pak Ketua, kalau PKS suaranya lebih besar dari PDIP katanya bisa buat sesuatunya beda seperti yang sekarang, maksudnya apa ini?"ujar Arteria dikutip dari detik.com.
"Oh iya pasti, jadi kita bisa," balas Aboe Bakar
Arteria membalas Aboe Bakar dan menegaskan PDIP juga memperjuangkan Habib Rizieq.
Aboe Bakar kemudian menyetujui pernyataan Arteria.
"Maksudnya apa yang kurang? Yang kita perjuangkan kepada para kiai dan HRS sudah kita perjuangkan,"ujarnya.
"Alhamdulillah ternyata keluar (pernyataan) yang saya maksud," ujar Aboe Bakar menyambut Arteria.
Rapat seketika menjadi panas. Pimpinan rapat saat itu, Pangeran Khairul Saleh dari Fraksi PAN, meminta Arteria memberi kesempatan Aboe Bakar berbicara.
Aboe Bakar melanjutkan pernyataannya, dia berharap tuntutan Ahli Sunnah Waljamaah ditindaklanjuti.
"Jadi politik ini, Pak, jangan kaget kalau seperti ini, semua berkepentingan. Tapi, Pak, tuntutan yang Bapak-bapak sampaikan insyaallah kita akan follow up baik," pungkasnya. (redaksi)