Namun, program ini dihentikan pada tahun 1991 setelah kecelakaan pendaratan di kapal induk.
Setelah Uni Soviet runtuh, dana militer jadi sangat terbatas.
Pada tahun 1992 program Yak-141 akhirnya benar-benar dibatalkan.
Apalagi pada tahun 1995 Rusia menonaktifkan semua kapal induk kelas Kiev, untuk platform pendarat pesawat Yak-141.
Namun, uniknya ketika pada ajang Farnborough International Air Show tahun 1992 dan Le Bourget International Air Show tahun 1993, penampilan Yak-141 mendapat perhatian dan penilai tertinggi untuk keunikan teknologinya.
Desainer dari biro Yakovlev menciptakan tata letak dengan satu mesin, yang dapat berputar 95 derajat ke bawah atau dikenal dengan nozzle berputar.
Ditambah dua mesin dorong vertikal tambahan, di tengah badan pesawat, tepat di belakang pusat gravitasi.
Mesin ini hanya akan menyala selama lepas landas vertikal, pendaratan vertikal, dan melayang.
Beberapa negara menunjukkan minat, namun tidak ada pesanan yang diajukan.
Dikutip dari laman Bulgarian Military, di situs NASA, terdapat dokumen dari tahun 1993, di mana tertulis bahwa Amerika Serikat (AS) berencana mempelajari semua perkembangan pesawat Yak-141 dan Yak-38.
Diketahui bahwa pada awal 1990-an Lockheed Martin menjalin kemitraan dengan Yakovlev untuk pengembangan lebih lanjut dari pesawat Yak-141.
Ada kemungkinan bahwa pendanaan Lockheed Martin untuk pembangunan prototipe Yak-141 tambahan, adalah kedok untuk pembelian data teknis untuk proyek Yak-141.
Martin berkolaborasi dari tahun 1991 hingga 1997, dan segera setelah itu, perkembangan pesawat tempur VTOL AS mulai bergerak maju.
Prototipe X-35A pertama diluncurkan pada tahun 2000 dan dibuat perdananya pada tahun yang sama.