Senin, 25 November 2024

Irjen Ferdy Sambo Sang Dalang

Motif Pembunuhan Brigadir J Dibahas di Raker Komisi III, Kapolri Tak Menampik

Kamis, 25 Agustus 2022 15:14

RAKER - Kapolri Listyo Sigit Prabowo saat hadir dalam raker dengan Komisi III di Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022)/ Foto: TV Parlemen

VONIS.ID - Motif pembunuhan Brigadir J ikut disuarakan pula dalam rapat antara Kapolri bersama dengan Komisi III DPR RI pada Rabu (24/8/2022). 

Lantas, apa motif pembunuhan Brigadir J itu, dan benarkan ada kejadian terkait Putri Candrawathi yang digendong di sofa? 

Dalam raker bersama Kapolri itu, Anggota Komisi III DPR RI, Syarifuddin Suding berupaya mengungkap motif pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Suding mengaku memiliki informasi dari berbagai sumber terkait motif pembunuhan Yosua, dan ingin dikonfirmasi langsung ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menolak menjelaskan motif pembunuhan Brigadir J, dan akan terungkap di persidangan.

Namun, Suding berpendapat, motif pembunuhan penting untuk dijelaskan karena peristiwa pidana ada hubungan kausalitas atau sebab-akibat.

"Saya mau konfirmasi ke bapak Kapolri benar atau tidak motif ini dari berbagai sumber. Saya mencoba menformulasikan motif ini dan mudah-mudahan pak Kapolri memberikan jawaban benar atau tidak atas apa yang saya sampaikan," kata Syarifuddin Suding

Ia lantas menjabarkan ada rombongan pertama ke Magelang pada 2 Juli 2022.

Rombongan pertama itu adalah Putri Candrawathi, Brigadir J, Kuat Ma'ruf, Bripka Ricky Rizal, Bharada Richard Eliezer, termasuk asisten rumah tangga bernama Susi.

Tujuan mereka ke Magelang adalah untuk melihat anak Ferdy Sambo dan istri yang sekolah di Magelang.

Rombongan tinggal di rumah Sambo di Magelang.

Tidak terlalu besar sehingga semua aktivitas di rumah tersebut mudah terlihat.

"Lalu kemudian tanggal 4 ada kejadian. Dimana Brigadir J atau pada siang hari si Putri tidur di sofa, di ruang tamu, lalu kemudian datang Brigadir J untuk membopong, mengangkat Putri untuk masuk ke dalam kamar," ujarnya.

Melihat kejadian itu, sopir Putri, Kuat Ma'ruf membentak Brigadir J agar tidak melakukan hal itu dan menyentu Putri Sambo.

Akhirnya, Brigadir J mengurungkan niatnya. Kemudian, tanggal 6 Juli, Irjen Ferdy Sambo menyusul ke Magelang untuk merayakan ulang tahun pernikahan di malam harinya.

"Bergabunglah mereka disana, di Magelang," ungkap Suding

"Besok paginya Ferdy Sambo pulang ke Jakarta, balik tanggal 7 pagi, lalu kemudian ada kejadian pada sore hari, jam 17.30, menjelang Magrib, ini sebenarnya pemicu," imbuhnya.

Saat itu, Brigadir J masuk ke dalam kamar Putri di lantai 2, dan saat keluar dari kamar mengendap-ngendap terlihat oleh Kuat Ma'ruf dan ditegur.

"Kenapa masuk ke kamar ibu? Kemudian lari," terang Suding.

Kuat Ma'ruf mendengar suara tangisan Putri dari dalam kamar, dan mengkonfirmasi tentang apa yang terjadi atau dialami Putri.

Lalu, Kuat Ma'ruf menyarankan Putri agar melaporkan hal ini ke Ferdy Sambo.

"Malam harinya, jam 11 malam, Putri melaporkan apa yang dia alami pada sore hari itu ke Sambo lewat telpon. Karena pada jam 7.30 menjelang Magrib, Kuat melihat ibu nangis dalam kamar, pakaian acak-acakan sambil menangis," katanya

Putri tidak menjelaskan detil ke suaminya atas apa yang diperlakukan Brigadir J kepadanya. Ia berjanji akan menjelaskan semuanya setibanya di Jakarta. Keesokan harinya, 8 Juli 2022, Putri dan rombongan kembali ke Jakarta, dan tiba di rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling sore hari.

Ferdy Sambo meminta penjelasan atas apa yang dialami Putri Candrawathi.

"Marah lah Ferdy Sambo, murka, hilang akal sehatnya sebagai bintang dua, di luar nalar kita, diajak lah mereka ke Duren Tiga. Di Duren Tiga terjadilah pembunuhan oleh Richard dan oleh juga Sambo. Setelah merasa harkat, martabat, kehormatan, harga dirinya sebagai suami dilecehkan sedemikian rupa," paparnya.

Malam harinya, Ferdy Sambo melaporkan kejadian itu ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Pada titik ini, saya mau konfirmasi ke bapak benar apa tidak kronologi ini? " tanya Suding ke Kapolri.

Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat dikonfirmasi tak menampik kronologi yang disampaikan Syarifuddin Suding.

"Terkait apa yang disampaikan beliau ada banyak hal yang sesuai pak, namun mohon izin, terkait motif ini kami sementara sudah mendapatkan keterangan saudara FS, namun kami ingin memastikan sekali lagi untuk memeriksa ibu PC, sehingga nanti yang kami dapat apalagi posisi beliau sebagai tersangka berubah atau tidak, dengan demikian kami bisa mendapatkan kebulatan terkait motif," jawab Kapolri.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal