Namun, Saifuddin mengaku siap menyerahkan diri pada polisi dengan beberapa syarat.
“Saya mau menyerahkan diri kepada polisi. Jadi saya terbang, masuk udara Indonesia, turun di Soekarno-Hatta, langsung ke Bareskrim.”
Tapi, ia takut akan adanya pemberitaan yang menyeleweng tentang kronologis penangkapannya.
Saifuddin tidak ingin seolah-olah dirinya diciduk polisi saat berada di bandara.
“Tapi nanti juga saya takut. Begitu saya sampai di bandara, polisi pegang saya, katanya ketangkap di bandara. Ah, ya enggak mau saya. Enggak mau begitu saya. Saya mau menyerahkan diri,”terangnya.
Saifuddin lantas mencari perlindungan atas kemungkinan tersebut.
Ia memohon perlindungan kepada pengacara yang bersedia untuk menjamin keamanannya langsung masuk ke kantor polisi.
“Coba gimana, ada enggak pengacara yang bisa melindungi saya langsung saya masuk ke Bareskrim?” ujarnya.
Namun, tampaknya apa yang menjadi ketakutan Saifuddin tak hanya soal itu.
Dilansir dari eramuslim.com, Saifuddin juga mengaku khawatir tentang keamanannya dan jaminan tidak mendapatkan perlakuan kasar saat sudah masuk ke kantor polisi.