Senin, 8 Juli 2024

Berita Samarinda Terbaru

Pengakuan Remaja Hilangkan Nyawa Guru Pesantren, Awalnya Hanya Ingin Korban Pingsan

Jumat, 25 Februari 2022 18:49

PRESS RELEASE - Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli (tengah) bersama pejabat utama lainnya saat menggelar pers rilis kasus pembunuhan guru pesantren yang dilakukan dua remaja santri/ Foto: VONIS.ID

Kata Ary Fadli, AA dan HR tega menghabisi nyawa korban lantaran kesal karena ponsel milik keduanya disita sang guru. 

Kemudian, kedua remaja itu menyusut niat untuk mengambil kembali ponselnya. Yakni dengan cara menghadang dan memukul kepala si guru alias korban hingga pingsan.

Namun nahas, niat keduanya yang cuman ingin membuat gurunya pingsan itu justru berujung petaka karena hantaman kayu balok yang dihujamkan keduanya sebanyak 3 kali, yang akhirnya membuat korban tewas. 

"Mereka ini sudah bersiap-siap di lokasi itu (menghadang korban setelah solat subuh), dan saat korban melintas di situ, mereka langsung memukul korban dengan menggunakan kayu balok secara bertubi-tubi sekitar 3 kali," beber Ary Fadli. 

Setelah korban terkapar, akhirnya kedua pelaku pun langsung mengambil handphone tersebut yang diletakkan di dashboar motor oleh korban.

"Setelah mereka mengambil handphone tersebut, mereka langsung meninggalkan korban di TKP. kemudian membuang kayu baloknya," tandasnya. 

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal