Lebih lanjut, Seno mengaku kesal sebab sejak awal tak pernah diberitahu soal insiden penembakan di rumah Ferdy yang notabene merupakan salah satu warganya. Ia baru mengetahui itu justru dari siaran berita di YouTube tiga hari setelah insiden.
Seno juga kesal petugas keamanan kompleks sempat bergerak di luar arahan dirinya saat olah TKP pada Selasa (12/7) malam. Dia bercerita, petugas keamanan kompleks, Marjuki sempat diminta polisi untuk berjaga di gerbang utama.
Ia yang meminta agar petugas pada malam itu untuk kembali ke pos juga tak digubris.
"Anggota saya disuruh jaga di sana di pintu itu. Saya marah-marah, bilangin sama yang perintah, sekarang kamu kembali ke pos," kata Seno.
"Jadi saya memang tersinggung juga dalam hal ini. Sama sekali enggak ada laporan, enggak ada ini, merintahkan satpam seenaknya saja. Kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT," katanya.
(redaksi)