Selama sekitar 25 tahun, Evergrande mengalami pertumbuhan besar-besaran.
Pertumbuhan positif Evergrande juga dilihat oleh investor, terefleksikan dari IPO perusahaan itu pada 2009 yang berhasil mengumpulkan dana 9 miliar dollar AS.
Akan tetapi, langkah Evergrande yang terus melakukan ekspansi berakibat membengkaknya utang perusahaan.
Utang Evergrande tercatat menggelembung dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan upaya perusahaan untuk mendanai beragam bisnis mereka.
Evergrande pun menjadi pengembang dengan tingkat utang terbesar di China.
Secara keseluruhan, total utang Evergrande mencapai 300 miliar dollar AS atau sekitar Rp 4.260 triliun.
Muncul kekhawatiran jika Evergrande gagal membayar bunga dan tak bisa mengembalikan utang 300 miliar dollar AS, maka ambruknya pengembang yang berkantor pusat di Shenzhen ini dapat memicu kekacauan keuangan global. (tim redaksi)