Abdul Rohim mengungkapkan, pihaknya telah mengundang dinas-dinas terkait, tetapi sayangnya, pejabat yang diharapkan untuk hadir tidak hadir.
Oleh karena itu, dia dan para pedagang sepakat untuk menunggu kejelasan dari Pemkot Samarinda terkait lokasi relokasi sementara bagi pedagang.
Saat ini, ada sekitar 2800 pedagang yang memiliki kios di Pasar Pagi.
“Karena kami belum pernah melihat DED (Detail Engineering Design). Makanya kami menyarankan agar bangunan tersebut harus diaudit terlebih dahulu,” sebutnya.
Ia mengakui belum lama ini mengunjungi Pasar Pagi dan berinteraksi langsung dengan para pedagang.
“Jika hanya diperlukan perbaikan atap atau instalasi listrik, maka lebih baik dianggap sebagai renovasi kecil-kecilan, bukan rekonstruksi total," pungkasnya. (Advetorial)