VONIS.ID - Dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan suap Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, sepatu Louis Vuitton jadi salah satu barang bukti yang diamankan.
Sepatu Louis Vuitton itu dibeli Yana Mulyana di Thailand dengan menggunakan uang saku dari PT Sarana Mitra Adiguna (SMA).
Berdasarkan konferensi pers pada Minggu (16/4) dini hari, sepatu itu merek Louis Vuitton tipe Cruise Charlie Sneaker 1A9JN8 berwarna putih, hitam, dan cokelat.
Selain sepatu, KPK juga mengamankan barang bukti lain berupa uang pecahan rupiah, dolar Singapura, dolar Amerika Serikat, ringgit Malaysia, yen Jepang dan baht Thailand. Total nilai barang bukti disebut Rp924,6 juta.
Pada Januari 2023 Yana Mulyana dan keluarga disebut menerima fasilitas ke Thailand menggunakan anggaran PT SMA.
"YM juga menerima sejumlah uang dari AG (Andreas Guntoro, Manager PT SMA) melalui KR (Khairul Rijal, Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung) sebagai uang saku dan YM menggunakan uang saku tersebut dengan membeli sepasang sepatu merek LV," kata Nurul Ghufron, Wakil Ketua KPK.
Kronologi dugaan suap
Pemkot Bandung pada 2018 mencanangkan program Bandung Smart City.
Pada 2022, saat Yana Mulyana dilantik, proyek ini masih berlangsung dan butuh memaksimalkan layanan seperti CCTV dan jasa internet (Internet Service Provider/ISP).
Dalam konferensi pers oleh KPK pada Agustus 2022, AG (Andreas Guntoro, Manager SMA) dan SS (Sony Setiadi, CEO Citra Jelajah Informatika/CIFO) dengan sepengetahuan BN (Benny, Direktur SMA) menemui Yana Mulyana dengan maksud agar bisa mengerjakan proyek pengadaan CCTV pada Dinas Perhubungan dan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkot Bandung.
Pertemuan ini difasilitasi KR (Khairul Rijal, Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung).
Lalu pada Desember 2022 terjadi pertemuan lagi antara Sony Setiadi, Khairul Rijal dan Yana Mulyana di pendopo Wali Kota. Sony Setiadi disebut memberi sejumlah uang ke Yana Mulyana.
Dalam pertemuan ini juga dikatakan membahas pengondisian CIFO sebagai pelaksana pengadaan jasa internet di Dishub Pemkot Bandung.
Ghufron mengatakan keikutsertaan CIFO dalam proyek tersebut sebenarnya sudah melalui aplikasi e-catalogue.
"Jadi sesungguhnya pengadaannya sudah mengadakan e-catalogue ya, tinggal menunjuk di e-catalogue," ucap dia.
Setelah pertemuan itu DD (Dadang Darmawan, Kepala Dinas Perhubungan Pemkot Bandung) diduga menerima sejumlah uang melalui Khairul Rijal dan Yana Mulyana juga menerima uang dari RH (Rizal Hilman, Sekretaris Pribadi YM). Uang ini dikatakan berasal dari Sony Setiadi.
"Setelah DD dan YM menerima uang, KR menginformasikan pada RH dengan mengatakan 'everybody happy'," kata Ghufron.
Usai uang diterima CIFO dinyatakan sebagai pemenang proyek jasa internet dengan nilai proyek Rp2,5 miliar.
(redaksi)