Negara Gajah Putih itu tidak mengikuti jejak negara-negara Barat dengan menerapkan sanksi atau melarang kedatangan wisatawan dari Rusia.
Turis Rusia memanfaatkan keleluasaan itu.
Selama Oktober, November, dan Desember 2022, sebanyak 331.000 pelawat Rusia datang ke Thailand, menurut data dari Kementerian Olahraga dan Pariwisata Thailand.
Ribuan pelawat Rusia itu juga berinvestasi, membeli properti atau menyewa properti untuk jangka panjang di Thailand.
"Lebih dari 90 persen (klien kami) adalah orang Rusia. Pada November, ketika puncak kedatangan pelawat, mereka membeli segalanya," kata Amin Ettayeb, manajer penjualan dari Moskwa untuk InDreamsPhuket, agen real estat di kota resor Phuket kepada VOA, dilansir dari Kompas.com.
Agen real estat milik keluarga itu melihat pembelian properti meningkat sebesar 10 persen sejak November.
Ettayeb mengatakan harga vila yang dulu disewa kurang dari 9.000 dollar AS (sekitar Rp 135 juta) per bulan sekarang naik menjadi lebih dari 28.000 dollar AS.
"Bisnis penyewaan properti benar-benar kacau sekarang," kata Ettayeb.
"Vila dulu 300.000 baht per bulan, beberapa di antaranya sekarang 1 juta baht per bulan, tapi orang masih mengambilnya."
Meskipun uang tidak menjadi masalah bagi sebagian orang, Ettayeb mengatakan tidak semua kliennya ingin tinggal di Thailand untuk jangka panjang.