Selain dugaan penjegalan terhadap Teddy, dalam eksepsinya penasihat hukum pun turut memamerkan sederet prestasi yang berhasil diraih oleh kliennya.
Mulai dari dipercaya menjadi Kapolda sebanyak dua kali hingga pernah menjadi pengawal pribadi Presiden Jokowi pun tertuang dalam nota keberatan setebal 58 halaman itu.
"Sebelumnya terdakwa adalah pengawal pribadi calon presiden Joko Widodo dan ajudan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla yang tentunya melalui proses seleksi dan profiling yang cukup ketat dan mendalam," kata tim kuasa hukum.
"Menjabat dua kali Kapolda, yaitu Kapolda Banten dan Kapolda Sumbar, serta pernah pula menjabat sebagai Wakapolda Lampung," timpalnya.
Oleh karenanya, penasihat hukum Teddy meminta kepada majelis hakim PN Jakbar untuk membebaskan Akpol lulusan 1993 itu dari tahanan.
"Memerintahkan agar Terdakwa/ Teddy Minahasa Putra, S.H., S.I.K., M.H. Bin H. Abu Bakar (Alm) segera dibebaskan dari tahanan setelah Putusan diucapkan," pungkas penasihat hukum.
(redaksi)