Arsul mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya, informasi perombakan kabinet jarang dikomunikasikan oleh Presiden Jokowi.
Bahkan, lanjutnya, tak diketahui oleh para pimpinan partai politik.
"Kemarin-kemarin selama Pak Jokowi tidak pernah diomongkan, termasuk dengan pimpinan partai politik jauh-jauh hari nggak pernah," tuturnya.
Menurut dia, pemberitahuan perombakan kabinet kepada parpol koalisi pemerintah baru dilakukan Jokowi minimal 2 hari sebelum hari-H.
Ia menuturkan pemberitahuan itu tidak secara menyeluruh, melainkan hanya kepada partai-partai tertentu.
"Jadi kalau dalam waktu yang sangat dekat, sangat dekat itu bisa 2 x 24 jam itu baru bisa presiden memberitahukan. Itu pun terkait dengan dari partai politik yang bersangkutan. Tapi kalau terkena reshuffle itu dari partai menteri dari partai A, ya, partai B nggak diajak," pungkasnya dikutip dari detik.com. (*)