Sabtu, 23 November 2024

Update Terkini

Usai Pergantian Panglima TNI dan Bergabungnya PAN, Desas-desus Reshuffle Kabinet Mulai Berhembus

Selasa, 30 November 2021 16:21

Presiden Jokowi saat memimpin rapat/IG @presidenjokowi01

VONIS.ID - Beredar kabar Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan kembali mereshuffle Kabinet Indonesia Maju.

Desas-desusnya, reshuffle kabinet tersebut dikabarkan akan digelar Rabu  8 Desember.

Kabar itu mencuat seiring pergantian Panglima TNI dari Marsekal Hadi Tjahjanto ke Jenderal Andika Perkasa.

Dikabarkan sejumlah kursi kementerian bakal dikocok ulang.

Ada nama baru yang muncul untuk mengisi posisi strategis di istana.

Nama Marsekal Hadi Tjahjanto disebut-sebut bakal menjadi Kepala KSP yang baru atau di kursi Menko Polhukam.

Kabar mengenai reshuffle kabinet pun berembus kencang sejak 2 bulan lalu, terlebih setelah PAN bergabung ke Kabinet Indonesia Maju.

Kursi wakil menteri ESDM yang sudah disiapkan Jokowi lewat perpres baru pun disebut-sebut terkait reshuffle.

Merujuk pada kebiasaan Presiden Jokowi dalam reshuffle, hari Rabu tanggal 8 adalah Rabu Pon.

Waketum PPP Arsul Sani Buka Suara

Menanggapi desas-desusnya reshuffle kabinet tersebut, Waketum PPP Arsul Sani menjawab sambil setengah bergurau.

"Reshuffle? Saya tanya tokek Istana dulu," kata Arsul sambil bergurau dikutip dari detik.com, Senin (29/11/2021).

Arsul mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya, informasi perombakan kabinet jarang dikomunikasikan oleh Presiden Jokowi.

Bahkan, lanjutnya, tak diketahui oleh para pimpinan partai politik.

"Kemarin-kemarin selama Pak Jokowi  tidak pernah diomongkan, termasuk dengan pimpinan partai politik jauh-jauh hari nggak pernah," tuturnya.

Menurut dia, pemberitahuan perombakan kabinet kepada parpol koalisi pemerintah baru dilakukan Jokowi minimal 2 hari sebelum hari-H.

Ia menuturkan pemberitahuan itu tidak secara menyeluruh, melainkan hanya kepada partai-partai tertentu.

"Jadi kalau dalam waktu yang sangat dekat, sangat dekat itu bisa 2 x 24 jam itu baru bisa presiden memberitahukan. Itu pun terkait dengan dari partai politik yang bersangkutan. Tapi kalau terkena reshuffle itu dari partai menteri dari partai A, ya, partai B nggak diajak," pungkasnya dikutip dari detik.com. (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal