VONIS.ID - Update kasus melibatkan anggota Polri Briptu Hasbudi di Kalimantan Utara (Kaltara).
Bisnis ilegal yang selama ini dijalankan Briptu Hasbudi di Kalimantan Utara (Kaltara) diduga uangnya mengalir ke sejumlah pejabat setempat.
Terkait hal itu, Indonesia Police Watch (IPW) buka suara.
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mendesak Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityasa untuk serius membongkar kejahatan yang dilakukan anak buahnya itu.
Termasuk juga menindak para pejabat yang selama ini melindungi dan kecipratan duit Briptu Hasbudi.
“Harus serius membongkar pejabat kepolisian maupun sipil yang mendapat aliran dana haram dari Briptu Hasbudi,” ujar Sugeng dikutip dari JPNN, Minggu (8/4).
Lebih lanjut, pengamat kepolisian ini lantas menyinggung kasus rekening gendut Aiptu Labora Sitorus yang dulu juga heboh.
“Kasus Labora Sitorus terbongkar karena memiliki rekening gendut Rp 1,5 triliun di Papua,” ucap Sugeng.
Sugeng menyebut kasus Labora sebenarnya bisa menyeret mantan Kapolda Papua dan Kapolres Raja Ampat saat itu.
Namun, kasus terhenti pada Labora saja yang kemudian dihukum dan dijebloskan di Lapas Cipinang.
Untuk itu, dia mendesak Kapoda Kaltara mengungkap tuntas pihak penerima dana dari Briptu Hasbudi.
Dia pun yakin atasan Briptu Hasbudi menerima duit haram.
“Tidak mungkin atasan Briptu Hasbudi tidak tahu praktik lancung anak buahnya yang masih dalam masa dinas,” jelas Sugeng.
Sugeng yang juga berprofesi sebagai advokat ini mendesak penyidik Ditreskrimsus Polda Kaltara tidak menutupi pejabat yang menerima duit dari Briptu Hasbudi.
“Harus memanggil dan memeriksa mereka serta mengumumkan secara terbuka. Harus diterapkan Presisi Polri khususnya transparansi,” katanya.
(redaksi)