Namun, saat akan melakukan uji coba, cuaca sedang hujan sehingga tanah di Lanud Sulaiman basah.
Karena kondisi yang basah itu membuat pasak dari alat pelontar pesawat tercabut dan mengenai tubuh Rasyid.
Pada saat itu, pasak yang terlepas sempat mengenai dua orang.
Namun, Rasyid terkena di area tubuh yang fatal.
"Selasa sore itu hujan ya, kemudian sesudah reda mereka kemudian mencoba. Tapi karena hari Senin, Selasa hujan jadi tanah itu basah, jadi dia menancapkan pasak ke tanah. Jadi karena basah, nggak kuat," jelas Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Prof Dr Tatacipta Dirgantara.
(redaksi)