"Jadi peristiwa kasus pembegalan atau kekerasan itu tidak ada. Korban ini merekayasa peristiwa seakan-akan dibegal dengan alasan malu tidak punya uang buat mahar Rp 70 juta,'' ucap Kapolsek Anggana AKP Akhmad Wira Taryudi kepada detikcom, Senin (20/5/2024).
Skenario FA kala itu terbongkar saat dirinya yang ditolong warga, melaporkan aksi pembegalan ke pihak Polsek Anggana.
Saat menjalani pemeriksaan keterangan, petugas merasa ada yang ganjal dari runtutan cerita FA sebagai korban begal.
"Jadi terungkapnya itu saat dia buat laporan ada keganjalan saat ditanya asal muasal uang itu," kata Wira.
Kepada polisi, FA mengaku beralasan menjadi korban pembegalan saat berniat mengantarkan uang mahar 70 juta ke rumah kekasihnya.
Namun uang itu hanya alibi FA lantaran uang tersebut tidak pernah ada.