Sabtu, 23 November 2024

Update Terkini

Pengelola SPBU di Samarinda Akui Banyak Solar Terdistribusikan ke Industri Pertambangan

Kamis, 11 November 2021 18:57

SPBU di Jalan Bung Tomo, Kelurahan Sungai Keledang, Kecamatan Samarinda Seberang coba melakukan antisipasi antrean truk solar dengan penerapan sistem kupon sesuai rekomendasi Polresta Samarinda/VONIS.ID

VONIS.ID, SAMARINDA - Maraknya antrean truk yang terus mengular di sejumlah SPBU Samarinda, ternyata benar disebabkan minimnya pasokan solar.

Lantaran sebagain pendistribusian solar ditujukan ke industri pertambangan.

Hal ini diungkapkan Fahrul sebagai pengelola SPBU Bung Tomo saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (30/10/2021) siang tadi.

Fahrul menuturkan saat PT Pertamina hanya membatasi pasokan di setiap SPBU hanya berkisar 8 sampai 16 ton. BBM.

Sejatinya, menurut Fahrul jika suplai BBM bisa ditingkat dua kali lipat, sekira 32 ton setiap SPBU, maka persoalan antrean truk dan kendaraan bermotor lainnya bisa segera diatasi.

"Sebenarnya kalau Pertamina mau menambah kuota solar antrean ini mungkin dapat teratasi," ucap Fahrul.

Selain pasokan solar yang dirasa pas-pasan, Fahrul juga mengatakan jika suplai bahan bakar kendaraan besar ini juga banyak terserap di sektor industri pertambangan.

"Memang banyak masuk ke tambang, jadi pembelian untuk umum berkurang. Tetapi, itu bukan oknum ya. Dia resmi, soalnya kan ada solar industri," imbuhnya.

Kondisi di Kalimantan Timur, khsusnya Samarinda ini menurut Fahrul tentu tak bisa disamakan dengan keadaan di Jawa.

Sebab di Jawa minum industri ekstraktif pertambangan.

"Berbeda kalau di Jawa tidak ada tambang, makanya antrean solar tidak ditemukan, kalau di sini kan berkurang karena terserap ke tambang," sambungnya.

Disinggung lebih jauh soal antrean truk yang terus mengular dan kerap memakan bahu jalan, Fahrul beberapa waktu lalu juga sempat ditanya hal serupa oleh Polresta Samarinda.

Diskusi pengelola SPBU bersama Korps Bhayangkara ini ditujukan untuk mengantisipasi antrean yang terus terjadi. Lanjut Fahrul, salah satu caranya yakni disepakati dengan membuat kupon antrean.

"Kami diminta untuk membuat kupon antrean, menghindari antrean panjang, yang kerap terjadi saat ini. Selain itu juga membuat spanduk imbauan dan ini sudah kami terapkan," terangnya.

Meski memuat sistem kupon antrean, Fahrul mengaku sejatinya pihak SPBU-nya tidak sedikitpun melakukan pembatasan.

Hanya saja, penjualan BBM akan mengikut jumlah pasokan yang tersedia.

"Untuk R6 itu 200 liter. Ya intinya kalau Pertamina mau menambah kuota solar permasalahan ini (antrean) pasti bisa teratasi," pungkasnya. (tim redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal