Berdasarkan keterangan tertulis Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar itu bermula ketika Samanhudi bertemu dengan NT di Lapas Sragen. Keduanya pun berteman. Di situlah Samanhudi bercerita tentang rasa sakit hati dan dendam pribadinya.
“(Tersangka Samanhudi) menceritakan terkait rasa sakit hati dan dendam pribadinya,” demikian keterangan tertulis diterima wartawan pada Senin, 30 Januari 2023.
Selain sakit hati, Samanhudi juga menceritakan kebiasaan Wali Kota Blitar yang punya duit antara Rp800 juta sampai dengan Rp1 miliar setiap akhir tahun atau di bulan Desember.
Samanhudi menceritakan ke NT tentang situasi dan kondisi rumah dinas Wali Kota Blitar secara rinci. Cerita rinci itu termasuk biasanya uang disimpan.
Mantan politikus PDIP itu juga menyampaikan rumah dinas biasanya hanya dijaga dua anggota Satpol PP. Lalu, setelah pukul 01.00 WIB sudah tidur.
Nah, karena memberitahukan situasi dan kondisi rumah dinas itulah, Samanhudi disangka turut membantu perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso. Sebab, saat bercerita Samanhudi mengetahui orang yang ia ajak bicara adalah residivis kasus perampokan.