VONIS.ID - Pembunuhan paling sadis dan mengerikan pernah terjadi di India.
Melibatkan satu pria bernama Raman Raghav.
Korban dari pembunuhan berantai itu mencapai 41 orang.
Dikutip dari Murderpedia, serangkaian pembunuhan brutal di pinggiran Mumbai mengguncang kota itu pada Agustus 1968. Penghuni trotoar dan gubuk dipukul sampai mati saat mereka tidur. Semua pembunuhan terjadi pada malam hari dan dilakukan dengan menggunakan benda keras dan tumpul.
Polisi Mumbai dan media menyadari bahwa seorang pembunuh berantai sedang beroperasi di kota tersebut. Serangkaian pembunuhan serupa terjadi beberapa tahun sebelumnya (1965-66) di pinggiran timur Mumbai. Pada tahun itu, sebanyak 19 orang diserang, di antaranya 9 korban tewas. Saat itu, seorang pria berpenampilan mencurigakan yang ditemukan berkeliaran di kawasan tersebut telah ditangkap oleh polisi.
Pria mencurigakan itu kemudian mengerucut pada nama Raman Raghav, seorang tunawisma.
Raman Raghav saat itu sebenarnya sudah punya catatan kriminal, menghabiskan 5 tahun penjara karena perampokan. Namun, karena tidak ada bukti kuat yang ditemukan terhadapnya, polisi melepaskannya.
Ketika mulai muncul lagi kasus pembunuhan pada 1968, polisi pun memburunya.
Ramakant Kulkarni, kemudian Wakil Komisaris Polisi CID (Kejahatan) mengambil alih penyelidikan dan memimpin operasi penyisiran besar-besaran di kota.
Hasilnya, bukan hanya ditangkap, Raman Raghav juga mengaku. Dia mengakui bahwa dia telah membunuh 23 orang pada tahun 1966 di sepanjang jalur GIP (Great Indian Peninsular Railway sebagai Southern Railway kemudian dikenal) dan hampir belasan pada tahun 1968 di pinggiran kota. Totalnya mencapai 40 orang.
Namun, kemungkinan besar dia membunuh lebih banyak lagi. Pendekatan kasualnya dalam membunuh itulah yang membuat polisi curiga bahwa dia tidak ingat jumlah pasti orang yang telah dia bunuh.
Dibui Seumur Hidup
Atas kejahatannya itu, Raman Raghav sempat didakwa hukuman mati. Namun akhirnya dikurangi menjadi penjara seumur hidup karena dia dinyatakan sakit jiwa yang tidak dapat disembuhkan.
Dia ditahan di penjara Yerwada, Pune, dan dirawat di Institut Pusat Penelitian dan Kesehatan Mental. Ketika panel dokter yang memeriksanya atas arahan Pengadilan Tinggi menyatakan bahwa dia tidak akan pernah sembuh, Pengadilan Tinggi mengurangi hukumannya menjadi penjara seumur hidup dalam keputusannya pada tanggal 4 Agustus 1987. Beberapa bulan kemudian Raghav meninggal di Rumah Sakit Sassoon. Dia menderita gangguan ginjal.
(redaksi)