VONIS.ID - Geger serial killer melibatkan nama Wowon Cs.
Wowon Cs menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur.
Mulanya, kasus ini mulai terendus usai adanya kematian satu keluarga di Bantargebang, Kota Bekasi.
Dari kasus itu, kemudian mengerucut pada aksi pembunuhan berantai oleh Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.
1. Awal mula kasus pembunuhan terendus
Pada Kamis (12/1), warga satu keluarga tergeletak dalam sebuah rumah kontrakan dengan kondisi mulut berbusa. Dugaan awal, mereka mengalami keracunan.
Dalam peristiwa ini, tiga orang meninggal dunia. Mereka adalah Ai Maemunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Riswandi. Satu korban, anak perempuan berusia lima tahun bernama Neng Ayu selamat meski sempat dirawat di rumah sakit.
Berdasarkan keterangan saksi, hasil olah TKP, hingga hasil laboratorium forensik, polisi akhirnya menyimpulkan kematian ketiga orang ini merupakan aksi pembunuhan. Mereka tewas karena racun yang dicampur ke dalam kopi.
Dari hasil laboratorium forensik, ditemukan ada dua jenis racun, yakni racun tikus serta racun untuk hama atau pestisida.
Selain itu, dari hasil autopsi terhadap jenazah, terungkap bahwa korban juga dicekik oleh pelaku. Tujuannya, agar para korban lebih cepat meninggal dunia.
Temuan ini lantas didalami oleh penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Setelah itu, ketiga tersangka pun berhasil ditangkap, yakni Wowon, Duloh, dan Dede.
2. Ditangkap, kemudian mengaku aksi-aksi pembunuhan lainnya
Tersangka Dede ternyata juga sempat meminum racun bersama tiga korban pembunuhan di Bekasi. Ia pun sempat dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya dicokok oleh polisi.
Ketiga tersangka pun diperiksa secara intensif oleh penyidik. Dalam pemeriksaan, tersangka mengaku pernah melakukan aksi pembunuhan di tempat lain.
Berbekal keterangan tersangka, penyidik pun pergi ke sebuah rumah di daerah Cianjur, Jawa Barat. Di sana, polisi menemukan tiga buah lubang yang ternyata berisi kerangka tulang manusia.
Pada lubang pertama, ditemukan kerangka tulang atas nama Bayu, anak berusia dua tahun. Kemudian, pada lubang kedua ditemukan dua kerangka atas nama Noneng serta Wiwin. Dan pada lubang terakhir ditemukan kerangka atas nama Farida.
3. Ada 'perjalanan panjang permbunuhan'
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebutkan berdasarkan pengakuan tersangka, mereka sedang melakukan sebuah 'perjalanan panjang pembunuhan'.
Mereka melakukan aksi dengan modus bisa memperkaya para korban atau penggandaan uang lewat kemampuan supranatural.
"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk buat orang jadi sukses atau kaya," tutur Fadil dalam konferensi pers, Kamis (19/1).
"Endingnya adalah bagaimana ambil uang dari korban yang terkena tipu daya," lanjutnya.
4. Keluarga juga dihabisi
Wowon cs tak segan menghabisi nyawa siapa saja yang mengetahui aksi kejahatan yang mereka lakukan, termasuk keluarga mereka sendiri. Bahkan, polisi menyebut sebagian korban merupakan keluarga tersangka.
Korban Maemunah merupakan istri dari tersangka Wowon. Sedangkan Ridwan serta Riswandi adalah anak tiri Wowon. Sementara Neng Ayu merupakan buah hati Wowon dengan Maemunah.
Kemudian, tiga korban yang ditemukan di Cianjur juga memiliki hubungan keluarga dengan Wowon. Wiwin merupakan mantan istri Wowon, Noneng adalah ibu Wiwin atau mantan mertua Wowon, dan Bayu adalah anak Wowon dengan Maemunah.
Sedangkan satu korban lain di Cianjur yakni Farida merupakan seorang TKW. Diduga ia awalnya menjadi korban penipuan, tetapi meregang nyawa di tangan para tersangka.
Selain di Bekasi dan Cianjur, juga ditemukan satu korban pembunuhan berantai Wowon cs di daerah Garut. Namun, identitasnya belum diungkapkan pihak kepolisian.
Hanya disebutkan korban mulanya dibuang oleh tersangka ke laut. Namun, jasad korban kemudian ditemukan oleh warga dan akhirnya dikuburkan secara layak di Garut.
Lalu, berdasarkan pengakuan tersangka, ada satu korban lagi yang telah mereka habisi nyawanya. Satu korban ini masih dalam proses pencarian.
"Jadi total ada sembilan korban," kata Fadil.
(redaksi)