Sabtu, 23 November 2024

Nasional

Sinyal TNI Gempur KKB Papua, Laksamana Yudo Perintahkan Bantuan Tempur dengan Kekuatan Maksimal

Selasa, 18 April 2023 9:0

ILUSTRASI - Ilustrasi prajurit TNI/ Kolase by pojoknegeri.com

VONIS.ID - Gugurnya satu prajurit TNI saat berupaya menyelamatkan Pilot Susi Air Capt Philip Mark Merthens, membuat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengeluarkan perintah tegas.

Sebagaimana diketahui, Pratu Miftahul Arifin gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dan jatuh ke jurang 15 meter dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air Capt Philip Mark Merthens, di Nduga, Papua Pegunungan.

Usai peristiwa itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memberikan arahan tegas.

Salah satunya melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal.

"Untuk itu, Panglima TNI secara terus menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal," ungkap Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono, dikutip dari detik.com.

Selain itu, Yudo kata Julius juga meminta satgas untuk tidak ragu dalam mengambil tindakan.

Awalnya, Julius bicara kesimpangsiuran informasi di media sosial soal gugurnya Pratu Arifin.

Dia meminta media hanya merujuk pada keterangan Mabes TNI.

Penyebaran informasi keliru, menurutnya, akan berdampak pada operasi di lapangan.

"Menindaklanjuti kesimpangsiuran informasi yang beredar di medsos sejak kemarin, saya menyarankan segenap awak media untuk berkenan merujuk informasi yang disampaikan melalui jalur Mabes TNI. Penyebaran informasi keliru akan berdampak pada tingkat keberhasilan operasi di lapangan," ujarnya.

Julius menegaskan TNI tidak pernah mundur untuk menjaga kedaulatan, termasuk di wilayah Papua.

Dia mengutip arahan Panglima TNI untuk mengambil tindakan tegas tanpa ragu.

"TNI sebagai patriot NKRI tidak pernah mundur sejengkal pun untuk menjaga kedaulatan wilayah RI dan itu masih konsisten dilaksanakan di Papua," ujarnya.

"Panglima TNI dengan tegas menyampaikan untuk ambil tindakan jangan ragu-ragu," sambungnya.

Detik-detik Pratu Arifin Gugur

Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono mengatakan peristiwa penembakan terjadi pada Sabtu (15/4/2023), sekitar pukul 16.30 WIT.

Saat itu Pratu Arifin bersama personel Satgas lainnya tengah menyisir mendekati lokasi penyanderaan pilot Susi Air.

"Dari Satgas uji mencoba untuk menyisir mendekati posisi dari para penyandera," kata Julius di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4).

Setelahnya, KKB kemudian melakukan penyerangan terhadap mereka.

Akibatnya Pratu Arifin gugur tertembak hingga terjatuh ke jurang sedalam 15 meter.

"Kemudian ada serangan dari mereka. Satu terjatuh di kedalaman 15 meter," ujarnya.

Melihat hal tersebut, prajurit yang lain pun berupaya untuk mengevakuasi Pratu Arifin.

Namun para prajurit kembali dihujani tembakan.

Julius menyebutkan hingga kini pihaknya masih mendalami kondisi terkini prajurit yang ada.

"Dan ketika mencoba untuk menolong mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman," jelasnya.

Julius mengungkap beberapa parjurit masih berada di beberapa lokasi.

Julius mengaku saat ini kesulitan untuk menghubungi para prajuritnya di lokasi.

Hal itu karena kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Adapun kondisi prajurit yang lainnya saat ini masih ada di beberapa lokasi. Kami kesulitan untuk menghubungi karena kondisi cuaca yang tidak menentu,"ujar Julius dalam konferensi pers, Minggu (16/4/2023).

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal