VONIS.ID - Sosok yang tertutup dan jarang bersosialisasi dengan tetangganya, itulah keseharian keluarga dari pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat.
Agus Sujatno adalah pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Rabu (7/12/2022).
Tetangga pelaku bom bunuh diri mengungkap keseharian Agus Sujatno, dikenal sebagai sosok yang tertutup.
Tak hanya pelaku, menurut tetangga sosok sang istri pelaku juga jarang bersosialisasi dengan tetangga atau bahkan sekedar keluar dari kamarnya.
Kesaksian soal keseharian pelaku tersebut diungkap oleh tetangganya, Endang (64).
Endang mengatakan, R, istri Agus Sujatno alias AS pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Bandung sempat menunjukkan foto suaminya yang tewas kepada tetangga indekos sambil menangis.
Endang sempat meminta istri Agus bercerita mengenai kondisinya.
Saat itu, dirinya baru selesai memetik daun pisang.
Sambil menangis, R menunjukkan foto suaminya yang tewas kepada dirinya.
"Mbak kalau ada apa-apa itu curhat sama kita. Terus ditunjuk gambarnya begitu menunjukkan gambarnya (suami) saya menjerit," kata Endang, Rabu (7/12/2022), dilansir dari Tribun Jabar.
Dia tidak tahu jika suami R tersebut terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar Bandung.
"Semoga selamat ya Mas Agus saya sambil menangis. Terus ini (istri Agus bilang) sudah enggak ada, Bu," sambung dia.
Mendengar teriakannya itu, jelas Endang tetangga sekitar indekos berdatangan untuk menenangkan istri Agus tersebut.
"Kita enggak tahu apa-apa memang. Dia hanya (menunjukkan foto) sekelibat saja," kata dia.
Dikatakan oleh Endang, Agus tinggal bersama anak dan istrinya di sebuah kontrakan yang ada di Desa Siwal, Kecamatan Baki, Sukoharjo.
Agus Sujatno diketahui tinggal bersama anak dan istrinya di di antara dua kamar yang ada di kanan kirinya.
Kamar yang ada di sebelah kirinya ditinggali oleh tetangga yang bernama Bu Endang.
Sementara itu, kamar di sebelah kanannya di tinggali pasangan suami istri lainnya.
Meski hanya terpisahkan oleh dinding bata, namun Endang mengaku tak begitu akrab dengan pelaku dan istrinya.
Ia mengatakan kalau sang istri tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga.
Bukan cuma itu, istri Agus itu bahkan hampir tak pernah ke luar dari rumah kontrakan.
Padahal menurutnya, dia dan tetangga kontrakan lainnya kerap duduk ngobrol di depan kamar.
"Dia itu tidak pernah keluar. Kenalnya hanya kenal-kenal biasa saja.
Beda dengan kita-kita ini yang setiap hari jagongan (mengobrol)," ujarnya.
Bukan tak kenal dengan RS saja, Endang bahkan mengaku tambah tak kenal lagi dengan AS.
Meski bersebelahan dia tak pernah berbicara langsung dengan AS.
Bahkan menurutnya, setiap pagi ia selalu melihat AS pergi bekerja.
"Kalau pagi pas (AS) berangkat saya sapa. Berangkat mas?. Udah sebatas itu saja," ujarnya.
Meski tertutup, dia awalnya merasa curiga dengan kepribadian tetangganya itu.
Dia pun cuek-cuek saja.
Tetangga kontrakan yang terpisah dinding saja tak kenal apalagi tetangga yang tak satu kontrakan.
Rengga dan Bu Amin dua warga yang tinggal tak jauh dari rumah kontrakan AS itu mengungkapkan hal senada.
Tak kenal baik dengan AS yang sudah tinggal di Dukuh ini.
Hanya saja, keduanya kerap melihat AS pergi ke masjid.
"Dia itu orangnya tertutup kok.
Paling ketemu pas dia jalan ke Masjid saja atau dia lagi cari anaknya yang masih kecil," ujar Rengga.
(redaksi)