Susi kemudian menceritakan bahwa dalam sehari, maskapai Susi Air melakukan sebanyak 70 hingga 90 penerbangan untuk membawa bahan makanan, obat-obatan, membantu transportasi warga Papua hingga membawa bantuan kepada anak-anak.
Ia mengatakan, sempat merasa senang setelah pihak KKB menyatakan ingin bernegosiasi dengan TNI dan Polda Papua.
Namun, dua hari kemudian pasukan TNI justru diserang KKB Papua.
Kondisi di Bumi Cendrawasih memang terus bergejolak.
Kondisi semakin panas ketika KKB Papua di bawah pimpinan Egianus Kogoya, menyandera warga negara Selandia Baru, Philips Mehrtens, yang merupakan pilot maskapai Susi Air.
Egianus Kogoya dkk membakar pesawat Susi Air di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 7 Februari 2023.
Setelah itu, faksi ini menyandera sang pilot, yang hingga detik ini tak kunjung dibebaskan.