VONIS - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan perang di Ukraina bisa lebih panjang.
Namun demikian, Putin mengatakan tidak akan menggunakan senjata nuklir dalam peperangan tersebut.
Ditegaskan Putin bahwa Rusia hanya akan menggunakan nuklir untuk merespons serangan musuh.
"Kami tidak menjadi gila, kami menyadari apa itu senjata nuklir," kata Putin pada Rabu, 7 Desember 2022. "Kami tidak akan mengacungkan senjata nuklir seperti pisau cukur saat berkeliling dunia."
Senjata Nuklir
Namun terlepas dari potensi penggunaan senjata nuklir di peperangan Rusia dan Ukraina, tahu kah anda apa itu senjata nuklir?
Senjata nuklir atau lebih dikenal dengan bom nuklir merupakan senjata pemusnah massal yang mendapat tenaga dari reaksi nuklir dan mempunyai daya ledak yang sangat tinggi.
Senjata nuklir mampu menghancurkan sebuah kota atau bahkan sebuah daerah dari satu negara, tergantung dari jenis dan kekuatan senjata tersebut.
Penemu Bom Nuklir
Lantas, siapakah penemu bom nuklir? Mari simak pembahasannya.
Melansir dari History, Julius Robert Oppenheimer dianggap sebagai penemu bom nuklir dan dinobatkan sebagai “bapak bom atom”.
Ia merupakan seorang fisikawan teoretis Amerika. Selama Proyek Manhattan, Oppenheimer adalah direktur Laboratorium Los Alamos dan bertanggung jawab atas penelitian dan desain bom atom.
J. Robert Oppenheimer adalah ilmuwan utama yang membuat bom nuklir pertama Amerika Serikat (AS) bersama timnya dalam proyek yang bernama "The Manhattan Project".
Pada akhirnya, sang penemu bom laknat ini menyesali temuannya setelah menyaksikan Hiroshima, Jepang, seperti "kiamat" setelah bom dijatuhkan 6 Agustus 1945.
(*)