“Tidak banyak orang yang ingin meninggalkan Rusia secara permanen, mereka hanya ingin memastikan bahwa mereka tidak harus berperang,” kata Ettayeb.
"Ketika semuanya kembali normal, kemungkinan besar mereka akan kembali."
Data Bandara Internasional Phuket menyebutkan, lebih dari 233.000 pelawat Rusia tiba di Phuket antara 1 November 2022 dan 21 Januari 2023.
Tahun lalu, orang Rusia membeli hampir 40 persen dari semua kondominium yang dijual kepada orang asing di Phuket, menurut Pusat Informasi Real Estat Thailand, VOA mengutip Al Jazeera.
Emil Saliani, yang berasal dari Ukraina, sudah tinggal di Thailand selama beberapa tahun.
Dia bekerja sebagai agen penjualan properti dan mitra pengembangan Wyndham Grand dan Natai Beach Resort di Phuket.
"Kami memiliki hotel baru dan satu hotel (yang terletak di) tepi pantai, dan tingkat hunian kami hampir 100 persen. Sekarang kami memiliki lebih dari 50 persen orang Rusia yang tinggal selama 10-14 hari. Tidak ada masalah," kata Saliani.
Pada tahun lalu, ribuan turis Rusia terjebak di Thailand menyusul pengenaan sanksi Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya terhadap Rusia.
Penangguhan layanan kartu kredit Visa dan MasterCard dan penghapusan bank Rusia dari jaringan keuangan SWIFT mengakibatkan warga Rusia tidak bisa mengakses dana pribadi karena nilai tukar Rubel anjlok.
(redaksi)