Senin, 25 November 2024

Usai Kebakaran KM Pantokrator, KSOP Samarinda Pastikan Operasional Pelabuhan Tak Ada Hambatan

Sabtu, 29 Januari 2022 17:36

SUASANA USAI KEBAKARAN - Suasana di Pelabuhan Samarinda tetap berjalan seperti biasa meski beberapa waktu lalu telah terjadi insiden kebakaran KM Pantokrator/ Foto: VONIS.ID

VONIS.ID - Pasca terjadinya kebakaran Kapal Motor (KM) Pantokrator pada Rabu (26/1/2022) kemarin, operasional Pelabuhan Samarinda, Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Samarinda, Kalimantan Timur dipastikan tidak mengalami hambatan. 

Hal itu ditegaskan oleh Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Klas II Samarinda, Capt Slamet Isyadi saat dikonfirmasi awak media usai kejadian yang menggegerkan tersebut. 

"Setelah kejadian itu (kebakaran KM Pantokrator) operasional pelabuhan tetap berjalan, meski sempat terhambat ketika insiden tersebut," tutur Slamet Isyadi saat dikonfirmasi Sabtu (29/1/2022).

Diceritakan Slamet Isyadi, hari pertama pasca terbakarnya KM Pantokrator operasional Pelabuhan Samarinda langsung berjalan seperti semula. 

"Kamis kemarin (27 Januari), sehari setelah kejadian bahkan sudah ada dua kegiatan. Pertama kedatangan KM Prince Soya dan keberangkatan KM Aditya," bebernya. 

Kegiatan berangkat dan tambat KM Prince Soya bersama KM Aditya dengan tujuan Samarinda - Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) atau sebaliknya itu dikatakan Slamet Isyadi sebagai tanda tidak ada hambatan operasional pelabuhan pasca terbakarnya KM Pantokrator

Sementara nasib para penumpang KM Pantokrator yang sempat tertunda keberangkatannya lantaran kebakaran yang terjadi juga telah diselesaikan.

"Hasil keputusannya kemarin itu, para penumpang (KM Pantokrator) berjumlah 99 orang dikembalikan uang tiketnya dan setelah itu sebagain besar penumpang beralih ke KM Aditya melanjutkan perjalanan mereka keesokan harinya (Kamis 27 Januari)," bebernya. 

Sedangkan fisik KM Pantokrator usai kejadian masih ditempatkan di Pelabuhan Samarinda guna memudahkan proses penyelidikan dan penyidikan petugas kepolisian.

"Pantokrator kami tempatkan di sini (Pelabuhan Samarinda) tidak jadi digeser ke Sungai Lais untuk memudahkan penyelidikan. Selain itu, agar tidak mengganggu operasional pelabuhan, kapal (KM Pantokrator) kami tempatkan maju (jika ada kapal lain bertambat) dan mundur (saat pelabuhan kosong)," ulasnya.

Ketika disinggung lebih jauh mengenai proses penyelidikan hingga saat ini, Slamet Isyadi memilih enggan berbicara banyak sebab proses yang dilakukan belumlah selesai. 

"Kami belum bisa menduga-duga, karena masih proses (penyelidikan). Keterangan yang diberikan pun masih berbentuk global," jelasnya.

Kendati demikian, Slamet Isyadi pun diakhir berpesan agar kejadian tersebut bisa dijadikan pelajaran seluruh pihak. Sebab keselamatan adalah tanggung jawab bersama. 

"Ya mudahan ini menjadi pembelajaran bersama. Karena keselamatan itu bukan hanya tanggung jawab perusahaan kapal, kami (KSOP Klas II Samarinda), pihak kepolisian tapi juga merupakan tanggung jawab para penumpang," tandasnya. 

Diwartakan sebelumnya, KM Pantokrator pada Rabu (26/1/2022) kemarin tengah bersiap melakukan keberangkatan Samarinda - Parepare, Sulawesi Selatan sesaat sebelum kejadian. 

Kemudian tepat pukul 10.30 Wita, tiba-tiba kepulan asap keluar dari salah satu kamar VIP nomor 302 tepatnya dari dek tiga, yang kemudian menyebabkan kepanikan para penumpang kapal dan lari berhamburan menyelamatkan diri. 

Beruntung dalam insiden tersebut, tak ada korban jiwa dan seluruh penumpang berhasil dievakuasi dan petugas pemadam kebakaran berhasil menjinakkan kobaran api lebih kurang setelah si jago merah berkobar.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal