"Jadi kami menyimpulkan almarhumah tidak mengetahui tentang beroperasinya lift dua pintu di samping mungkin konsentrasi beliau sambil menelpon pihak keluarga menanyakan di dalam lift saat mau keluar tapi pintunya tak terbuka makanya beliau memencet tombol lift dan memaksa untuk membuka pintu," katanya.
Otoritas Bandara Kualanamu menyebut saat kejadian berlangsung, tak ada petugas CCTV yang berjaga.
Hal itu lantaran petugas CCTV sedang izin mengikuti rapat sehingga pengawasan pada CCTV saat kejadian terlewatkan.
Padahal, kata Dedi Al Subur, ada 400 titik CCTV yang dijaga oleh tiga petugas bandara.
Namun saat kejadian petugas pengawas tidak berada di ruang pengawasan karena sedang izin ikut rapat.
"Ada tiga orang yang menjaga, pakai shift juga. Tapi memang pada saat kejadian ada satu petugas CCTV yang mengikuti rapat. Kalau CCTV kurang lebih ada 400 titik lebih," ungkap Dedi, Senin (1/5/2023).
Dedi juga menyebutkan pihaknya sudah melakukan perawatan untuk fasilitas baik CCTV ataupun sarana lainnya secara rutin termasuk lift.
"Sesuai panduan pemeliharaan fasilitas lift, kami melakukan perawatan sesuai jadwal, kemudian ada petugas yang melakukan monitoring ke semua fasilitas baik X-Ray maupun CCTV ataupun fasilitas lift," ujarnya.
(redaksi)