Dugaan sang istri akhirnya terbukti, penyakit paranoid skizofrenia AS pun kumat. Parahnya, dia mengaku akan meledakan Polres Tarakan dengan bom yang dia bawa di dalam kardus dan koper, yang aslinya berisi pakaian dan buah cempedak.
“Dari keterangan istrinya, dia (AS) ini kalau mau kumat biasanya di rutin solat lima waktu. Kalau enggak kumat biasanya solatnya enggak rutin,” paparnya.
Gejala AS kala itu memang sudah terlihat, namun sepanjang kunjungannya di Nunukan penyakitnya sama sekali tidak kumat. Bahwa cenderung baik hingga kembali ke rumah mereka.
Oleh karena itulah, sang istri tidak begitu khawatir dan membiarkan AS pergi sendiri mengambil barang ke pelabuhan.
“Iya sekarang yang bersangkutan sudah kita bawa ke rumah sakit jiwa didampingi keluarga pada malam tadi,” pungkasnya.
(redaksi)