Sabtu, 23 November 2024

Berita Kriminal Hari Ini

Berawal dari Laporan Orang Hilang, Polisi Justru Ungkap Kasus Mutilasi di Bekasi

Minggu, 1 Januari 2023 6:13

PEMBUNUHAN - Tempat kejadian perkara ditemukan korban mutilasi di Bekasi, Jawa Barat. Foto: Kompas.com

VONIS.ID - Pembunuhan sadis terjadi di penghujung tahun 2022, kini kepolisian telah menetapkan tersangka dari kasus mutilasi yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat.

Pengungkapan kasus mutilasi itu sendiri berawal dari adanya laporan orang hilang.

M Ecky Listiantho (34), diketahui tidak pulang ke rumah sejak Jumat (23/12/2022) setelah meminta izin untuk pergi ke bank.

Ecky ditemukan oleh anggota unit 4 Subdit Resmob Polda Metro Jaya di salah satu kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis (29/12/2022).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, pelaku ditangkap saat penyidik turun tangan membantu mencari Ecky yang disebut hilang secara misterius.

Untuk diketahui, pelaporan itu dari istrinya, EZ di Polsek Bantar Gebang.

EZ mengaku bahwa suaminya tidak kunjung pulang ke rumah setelah pamit ke bank.

"Saat kami menindaklanjuti laporan orang hilang dari Polsek Bantar Gebang, selanjutnya anggota Unit 4 Resmob Polda Metro Jaya melakukan lidik," ujar Zulpan, Jumat (30/12/2022).

Setelah ditemukan, Ecky diperiksa.

Sekitaran kontrakan tempat ia tinggal juga digeledah dan ditemukan sesosok mayat perempuan yang dibungkus plastik hitam di dalam boks kontainer.

Ecky diduga merupakan orang yang membunuh dan memutilasi jenazah perempuan yang belum diketahui identitasnya itu.

Kini, Ekcy telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Langsung kami mengamankan tersangka. Ditemukan dua boks kontainer yang berisikan kantong plastik hitam yang di dalamnya mayat berjenis perempuan," kata Zulpan.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, penyidik telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus mutilasi perempuan.

Olah TKP dilakukan bersama dengan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, tak berselang lama setelah jasad korban ditemukan, Kamis (29/12/2022).

"Olah TKP sudah dilaksanakan secara bersama sama baik tim inafis Polda Metro Jaya maupun laboratorium forensik," ujar Hengki.

Hengki mengatakan, jenazah korban itu diduga sudah lama disimpan oleh pelaku di dalam boks kontainer setelah dimutilasi lalu disimpan di rumah kontrakan tersebut.

"Diduga jenazah ini sudah disimpan cukup lama di TKP," ujar Hengki.

Kini, penyidik Polda Metro Jaya bersama tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) serta kedokteran forensik sedang melakukan penyelidikan lanjutan kasus tersebut.

Bahkan penyidik sudah melakukan otopsi terhadap jenazah perempuan yang menjadi korban mutilasi.

Namun, di satu sisi identitas korban belum juga diketahui.

"Saat ini tim subdit resmob Polda Metro Jaya sedang mendalami berbagai kemungkin motif (pembunuhan)," kata Hengki.

Sementara itu, salah satu warga, Dian Ardiansyah mengatakan, potongan jasad perempuan ditemukan terbungkus plastik hitam di dua dalam boks kontainer yang dilakban dengan rapih.

Dian juga menyebutkan bahwa kondisi mayat itu diduga sudah dalam kondisi terpotong dan hancur.

"Kondisi (mayat) hancur dan sudah berbelatung," jelas Dian.

Adapun saat mayat tersebut ditemukan, polisi langsung menangkap dua orang terduga pelaku.

Salah satu di antaranya adalah Ecky.

"Ada dua yang dibawa, satu laki-laki, satu perempuan. Selain itu ada juga dua koper pakaian yang dibawa sama polisi," ujar Dian.

Meski jasad korban sudah hancur dan membusuk, tapi warga sekitar tak mencium adanya bau mencurigakan dari kamar yang disewa pelaku.

"Enggak ada bau, bahkan tetangganya pun ini enggak cium apa-apa, karena mungkin si pelaku sudah ahli lah. Sudah dipikirin mateng-mateng sama dia gimana caranya supaya enggak bau," ucap Dian.

Pelaku diduga menyamarkan bau tersebut dengan menutup dua boks kontainer dengan plastik dan ditutup rapat dengan lakban.

Bahkan pelaku juga menutup lima lubang ventilasi dari dalam kamar menggunakan plastik secara rapat agar baunya tidak tercium dari luar.

"Bungkusnya rapi, ventilasi juga ditutup plastik dari dalam," tutur Dian.

"Itu pun kami tahu setelah masuk ke dalam dan kami konfirmasi ke pemilik kontrakan bahwa pemilik kontrakan cuma pasang kawat anti nyamuk, tidak dengan plastik," sambung dia.

Selain itu, pemilik kontrakan, AS (54) mengatakan, pelaku Ecky sudah menyewa rumah petakan miliknya sejak Juni 2021, tetapi biaya sewa tersendat sejak Agustus 2022.

"(Ngontrak) Juni 2021, tinggal sendiri tapi sudah enggak bayar dari Agustus 2022," ujar AS di lokasi, Jumat (30/12/2022).

Sejak menunggak membayar kontrakan itu, AS pun semakin jarang berkomunikasi dengan Ecky.

AS bahkan menyebut bahwa istrinya juga diteror oleh penagih pinjaman online.

Penagih itu mencari-cari Ecky yang keberadaan yang tak kunjung diketahui.

"(Nomornya) enggak aktif. Kalau tidak salah, sejak dikejar pinjol bulan September atau Oktober. Pinjolnya telepon ke istri saya, makanya istri kan kaget juga," ucap AS.

Namun, kala itu Ecky mengaku bahwa keluarganya berada di Bandung, Jawa Barat.

"Sudah menikah, punya anak, ngakunya tinggal di Bandung. Dia juga ngomong sering pulang ke Bandung," kata AS, dilansir dari Kompas.com.

Hingga kini, penyidik masih memeriksa Ecky terkait kasus pembunuhan perempuan yang jasadnya diduga dimutilasi tersebut.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal