Pertama, Pemkab Kukar berfokus pada proses Pembangunan Ekonomi Berbasis Non Ekstraktif.
"Dengan berupaya secara konsisten untuk membangun sektor Pertanian dalam Arti Luas sebagai kekuatan masa depan perekonomian yang ditopang pula oleh sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," ujar Edi Damansyah.
Kedua, Komitmen Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan sebagai Modal dasar dalam Pembangunan Manusia yang Unggul dan Berdaya Saing.
Pemkab Kukar memahami bahwa kekuatan pembangunan pada masa yang akan datang bukan hanya dari sumber daya alam, namun harus diiringi dengan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, unggul dan berakhlak mulia.
Sedangkan dari aspek kesehatan memperkuat peran keluarga dalam meningkatkan kepedulian terhadap pentingnya kesehatan dengan mendorong Posyandu menjadi lebih aktif sebagai pusat layanan kesehatan dalam menjaga kualitas hidup masyarakat.
Ketiga, memperkuat pembangunan berbasis pemberdayaan.
Pemkab Kukar melakukan serangkaian upaya strategis dalam memberikan ruang kepada masyarakat untuk dapat mengembangkan potensi yang dimilki secara produktif, baik sumber daya alam, ilmu pengetahuan, aset dan modal sosial, sebagai kekuatan pokok dalam proses pembangunan yang lebih membumi.
Salah satu program yang di laksanakan selama 3 tahun terakhir adalah Rp 50 Juta per RT. Dimana RT sebagai lembaga terkecil yang berada di masyarakat dapat menjadi trigger proses pembangunan yang lebih harmoni, tepat sasaran dan berbudaya gotong royong.
Selain daripada itu terdapat beberapa program pemberdayaan yang ditujukan untuk penguatan kapasitas petani, nelayan, pekebun, peternak, UMKM dan Pelaku Ekonomi Kreatif, yang keseluruhannya menjadi satu kesatuan dalam memberdayakan potensi ekonomi masyarakat secara produktif, kolaboratif dan berdaya saing.