"Ini saya katakan tantangan dan ancaman, sekaligus peluang kalau kita pandai mengambil kesempatan dan memanfaatkan secara optimal potensi yang dimiliki," ungkapnya.
Secara umum, Indonesia memiliki lahan-lahan potensial yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk Kaltim yang memiliki 70 persen kawasan perairan dan ada 30 persen wilayah daratan.
Bagi mantan Bupati Kutai Timur ini, jika terjadi krisis energi menjadi hal biasa sebab keterbatasan bahan baku dan sulit diperbarui oleh negara mana pun.
Tetapi, ketika terjadi krisis pangan, maka kondisi yang mustahil untuk diterima.
Terlebih ujarnya, Indonesia dan Kaltim khususnya memiliki lahan dan kawasan darat maupun laut yang potensial untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri, bahkan tidak menutup kemungkinan di ekspor.
"Itu tadi maksud saya, bagaimana kita semua, terlebih para penyuluh mampu mendorong dan menggerakkan masyarakat untuk memproduksi dan mengelola lahan dan kawasan potensial," tandasnya.