"Sebenarnya untuk warga Kota Samarinda sendiri cakupan BIAN itu sudah 63 persen. Mengapa kita lebihkan, masa yang divaksin cuman warga Kota Samarinda," terangnya.
"Memang kalau orang luar tinggal di Samarinda tidak bisa nularin, kan bisa saja menularkan. Makanya seolah-olah kinerja Samarinda hanya 40 persen tapi sebenarnya proteksi untuk warga kita sendiri sudah mencapai 63 persen," sambungnya.
Pun demikian, Dinkes Kota Samarinda optimis dapat mencapai target di atas 90 persen untuk imunisasi campak Rubella dalam program BIAN di tahun ini. Lalu di Agustus, dr Osa optimis capai target hingga 85 persen.
"Samarinda ini tidak bisa laju karena jumlah nakes pemberi imunisasi itu tidak sebanding dengan jumlah sasaran yang sangat besar, kan Samarinda terbesar di Provinsi Kaltim. Sedangkan kita cuma punya 40 tim berisi 400 nakes yang bisa menyuntikkan. Tapi kita optimis diatas 90 persen tahun ini," ujarnya.
(mu/adv/diskominfo Kaltim)