Sabtu, 18 Mei 2024

Nasional

Distrik Suru-suru Bak Kota Mati Ditinggal 14 Bulan Akibat Teror KKB Papua, TNI Pastikan Sudah Aman

Selasa, 31 Januari 2023 13:33

Satgas Yonif R 600/Mdg bersama warga yang sudah kembali ke Distrik Suru-suru, Yahukimo. Foto: IST via Detik.com

VONIS.ID - Setelah hampir 14 bulan ditinggalkan, warga di Distrik Suru-suru, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, kembali menampati tempat tinggalnya.

Warga meninggalkan tempat tinggalnya imbas teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Kembalinya warga itu dipimpin oleh Kepala Distrik Suru-suru bersama lima orang warganya.

Sesampainya di Distrik Suru-suru warga langsung mengibarkan bendera Merah Putih, Sabtu (28/12023).

Kehadiran mereka disambut oleh Danpos Satgas Yonif R 600/Mdg Kapten Inf Gilang.

"Hari ini saya kembali ke Distrik Suru-suru bersama lima orang masyarakat. Kami datang dari pengungsian di Agast Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Perjalanan kami kembali ke Suru-suru dengan menggunakan speedboat dengan perjalanan 7 jam," ungkap Kepala Distrik Suru-suru Sepanya Kayage, dilansir dari Detik.com.

Sepanya memberanikan diri kembali ke Suru-suru setelah mendapat informasi bahwa aparat TNI khususnya Satgas Yonif R 600/Mdg telah menduduki daerah tersebut sejak Oktober 2022.

"Jadi kehadiran kami tentunya ingin memastikan bahwa daerah tersebut aman atau tidak. Nah, kemudian saya sudah rasakan bahwa kampung kami sudah aman dan kemudian selanjutnya saya akan mengajak kembali para pengungsi untuk kembali," terangnya.

Sepanya menjelaskan mengapa daerah tersebut tidak berpenghuni.

Dia menyebut KKB gencar melakukan serangan sejak tanggal 20 November 2021 lalu.

Kondisi ini mau tak mau menyebabkan warga mengungsi.

Menurut dia, beberapa rumah dibakar oleh KKB sehingga masyarakat ketakutan.

Para pengungsi kebanyakan lari ke wilayah Distrik lain di Yahukimo, Kabupaten Asmat dan Distrik Obio serta sebagian bertahan di hutan.

"Sejak penyerangan tersebut seluruh jalur transportasi dan komunikasi terputus, aparat pemerintahan meninggalkan lokasi, petugas bandara, pelabuhan, kesehatan hingga para pendeta melarikan diri meninggalkan Suru-suru. Saat itu hanya Pos TNI yang masih bertahan di lokasi untuk mengamankan wilayah," terangnya.

Danrem 174/ATW Brigjen Reza Pahlevi menegaskan bahwa wilayah tersebut sebenarnya di bawah pembinaan Korem 172/PWY.

Akan tetapi Satgas Yonif 600/Mdg ditugaskan pimpinan untuk memberikan rasa aman di sana dengan di bawah komando Korem 174.

"Segala upaya telah dilakukan Satgas Yonif R 600 untuk mengembalikan daerah itu aman. Dan kini kita cukup bangga daerah tersebut kini aman dan sudah ada warga yang mau kembali," katanya.

Ia menegaskan Panglima Kodam XVII/Cendrawasih telah memerintahkan jajaran untuk berkomunikasi dengan pemerintah daerah agar bersama-sama mengembalikan warga ke kampung halamannya.

Komunikasi ke semua pihak saat ini telah berjalan dengan baik.

"Kami juga diminta oleh Panglima untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi. Nah ini telah kami siapkan agar beberapa hari ke depan para pengungsi ini bisa mendapat bahan makanan dan kebutuhan lainnya, sambil menunggu daerah tersebut bisa kembali aktif, baik dari sisi pemerintahan, pendidikan, kesehatan dan perekonomiannya," pungkasnya.

Danyonif R 600/Modang LetkolHanif Arridho, mengatakan sejak Oktober 2022 pihaknya berhasil mendarat di Suru-suru dalam rangka meyakinkan situasi aman di sana. Selain itu tentunya dalam rangka melakukan penebalan pengamanan yang dilakukan Pos Ramil Suru-suru.

"Kini setelah 14 bulan tidak berpenghuni, babak baru kehidupan di Suru-suru mulai ada. Harapan ketika Kepala Distrik Suru-suru sudah tiba dengan aman di kampung halamannya bakal diikuti masyarakat lainnya," terangnya.

Hanif menegaskan pihaknya selama ini telah diminta oleh masyarakat untuk memastikan kampung halaman mereka aman.

Pasalnya masyarakat sudah tidak tahan hidup di pengungsian dan ingin kembali ke kampung halamannya.

"Tentu dalam kesempatan ini kami katakan Suru-suru kini aman. Dan kami harapkan seluruh warga bisa kembali. Kami siap mencegah terulangnya aksi teror. Bahkan Pangdam juga telah memerintahkan kami untuk membantu secara optimal termasuk bahan makanan hingga nantinya pemerintahan bisa di aktifkan kembali," pungkasnya.

Diketahui pada November 2021 lalu, 1 prajurit TNI atas nama Sertu Ari Baskoro gugur ditembak KKB.

Kemudian pada Desember 2021, 1 prajurit TNI atas nama Serda Putra Rahardi juga gugur, sementara rekannya Praka Suheri mengalami luka tembak atas ulah KKB.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal